Pagi hari yang cerah, Zee dengan semangat menuruni anak tangga dengan tas yang di sampirkan di bahu kanan nya.Saat baru memasuki Ruang makan.
Zee bisa melihat Kedua orang tua nya dan kedua adik nya sedang sarapan bersama."Good Morning All!" Sapa Zee.
Kemudian duduk di sebelah Rayhan."Morn too, Sayang." Balas Orang tuanya
"Morn too, Kak." Balas si kembar.
Gadis itu memakan roti selai strawberry yang sudah di siapkan oleh Mama nya. Hanya memakan dua roti saja Zee sudah sangat Cukup. Lagian dia juga akan makan di kantin nanti bersama Bella.
Melihat ke samping, Zee menatap kedua adik nya bergantian membuat keduanya menghentikan kegiatan mereka memakan roti. Apalagi melihat senyum cerah Zee membuat keduanya saling tatap lalu Mendesah Kasar.
Jika sudah begini, Pasti kakak nya itu ada maunya dan entah itu wajar atau tidak nya semoga saja permintaan nya itu wajar.
"To the point." Ucap Rayhan.
Zee menyengir, "Nebeng dong, Kakak capek banget nyetir ya ya ya?"
Rayhan mengangguk, Dia pikir kakak nya itu akan meminta yang aneh-aneh. Ternyata permintaan nya kali ini masih Wajar.
"Nah Gitu dong, Makasih ubab."
Laki-laki itu tidak peduli, Kakak nya itu memang tau terima kasih tapi tidak tau diri saja. Jadi lebih baik pura-pura tidak dengar.
"Tumben capek nyetir?" Tanya Dareen yang merasa aneh dengan putri nya ini.
"Aku ini manusia Pah, Bisa capek."
"Mama kira anak Batu." Celetuk Valetta.
Wanita itu sebenarnya sekalian Menyindir Suami nya sendiri yang keras kepala.Sedangkan yang di sindir pun terdiam seolah tidak peduli. Meskipun ya sedikit membenarkan ucapan Istri nya itu.
"Udah ah, Ayo berangkat!"
Zee mendekati Mama nya dan memberikan kecupan singkat di Pipi.
Cup.
"Zee Mau Skull dulu. Mama sama papa di tinggal berdua di rumah, Jangan baku hantam ya? Tunggu wasit nya pulang sekolah dulu baru Bertumbuk."
Zee langsung pergi setelah mengatakan itu dengan watados nya. Gadis itu menunggu kedua adik nya di depan saja.
Si kembar yang melihat kakak nya sudah pergi itu pun melalukan hal sama yaitu mencium pipi Mama nya lalu berpamitan dan menyusul Kakak setan nya itu.
Di depan, Zee Berdiri di depan mobil yang biasa kedua adik nya Pakai. Gadis itu menunggu dengan Bermain Ponsel nya.
"Kak." Panggil Reyhan.
Zee mengangkat wajah nya melihat kedua adik nya berdiri di depan nya sekarang.
"Tunggu apalagi?!"
Reyhan berdecak, "Kalau bukan kakak sendiri udah aku buang ke Sungai Nil." Kesal laki-laki itu tapi Masih melakukan apa yang diinginkan Kakak nya itu.
Yaitu membukakan pintu Mobil.
"Silahkan masuk, Tuan putri." Ucap Reyhan dengan nada Malas dan jangan lupa senyum yang di paksakan.
"Yang ikhlas dong!" Protes Zee.
Gadis itu masuk ke dalam Mobil mengabaikan Ekspresi wajah Reyhan yang kusut itu. Sudah di bukakan pintu, Segala protes pula, Untung Reyhan penyabar.
Setelah Zee masuk, Reyhan menutup pintu kembali. Laki-laki itu duduk di depan dan di sebelahnya Rayhan yang akan Menyetir.
Di perjalanan, Hanya ada keheningan di mana tidak ada satupun yang bersuara sama sekali. Jika biasanya mereka berangkat berdua pun juga seperti ini. Keduanya malas berbicara dan kini di tambah Zee.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAREINA [ END ]
Teen FictionDelova Lareina Draxler. Remaja 18 Years Old yang bertransmigrasi ke tubuh seorang gadis bernama Zernice Lareina Emerald, Di hari pertama nya menginjakkan kaki di Sekolah nya Lagi. Karena suatu hal, Entah nyasar atau memang sudah di takdirkan. Jiwa E...