Chapter 4O : Drama Amnesia.

2.8K 213 17
                                    

Satu dua Tekanan batin.
Mohon maaf lahir dan Batin.

Gue lupa, Dah ketiduran hehe.
Jadi gue Up sekarang ya Chapt 40 Nya.

Vote ya, Kalo Gak vote
Gue gantung sampe tahun depan:)

.

.

.

Seminggu sudah libur kenaikan Kelas berlangsung. Sedangkan Zee menghabiskan waktunya dengan bekerja, bekerja dan bekerja. Gadis itu memang sudah gila kerja belakangan ini.

Begitu juga dengan Hari ini, Sejak siang hari Zee sudah berada di Kantor dengan pakaian Formal nya. Gadis itu duduk di kursi kebanggaan nya yang ada di Ruangan nya sendiri yaitu ruangan Direktur.

Selesai Meeting dengan Rekan bisnis nya yang dari Bali itu. Zee kembali ke ruangan nya dan menyibukkan diri dengan berkas-berkas yang menumpuk di atas meja.

"Lance." Panggil nya.

Lance yang tadinya sibuk dengan Tablet nya pun Menoleh. Laki-laki itu Mengernyit Lalu meletakkan Tablet nya. Lance Berdiri dan Menghampiri Zee yang masih terlihat Sibuk.

"Anda perlu sesuatu?"

"Carikan saya Coffee."

Meskipun agak Bingung, Lance tetap mengangguk Lalu pergi untuk Membeli apa yang di mau Gadis itu. Aneh nya biasanya Zee akan meminta Milkshake Cokelat atau jus buah-buahan, Tapi kenapa tiba-tiba gadis itu Malah meminta Coffee.

Setelah Lance pergi, Zee bersandar lalu Memejamkan Matanya berusaha mengusir apa yang sedari siang merusak pikiran nya.

Flashback.

Zee menyetir dengan santainya karena ini masih jam Sebelas. Ia ada Meeting di kantor jam Dua siang, Tapi sebelum itu ia mau Mampir ke Makam Delova. Entahlah siang ini Zee benar-benar ingin kesana sebentar.

Tak membutuhkan waktu lama, Akhirnya Zee sampai di Tempat itu. Ia pun keluar dari Mobil dan Berjalan Masuk. Namun Gadis itu Melangkahkan kaki nya saat Melihat seseorang dari Kejauhan sedang Berjongkok dengan Mencabut-cabut rumput Yang ada di sekitar Makam Delova.

Zee melangkah Mendekat, Lalu berdiri di belakang Pohon untuk bersembunyi.

Dilihat nya Laki-laki Ber-Hoddie Hitam dengan Celana Hitam Jeans Itu dari Balik Pohon. Laki-laki itu terlihat Menunduk dengan tudung Hoddie yang di Pakainya membuat Zee tidak bisa melihat siapa orang itu. Sampai laki-laki itu Bersuara, Barulah Zee tau siapa laki-laki itu.

"Delova"

"Sekarang terhitung sudah dua Minggu Gua gak Liat Lareina. Dan Dua Minggu itu Gua selalu dateng Sama Lu buat Ngadu. Mungkin kalau Lu bisa denger, Lu bakal Bosen dengan Ocehan Gua yang selalu sama Tiap Harinya."

"Gua tau Selama ini Gua seperti Orang gila yang Ngomong Sendiri. Tapi cuma itu Yang bisa Gua lakuin buat Ngelepas rasa Kangen gua Sama dia di saat Gua ga bisa Peluk dia."

"Delova"

"Lu tau Gua gak bisa Tanpa dia, Lu tau Gua nahan diri Buat gak Ketemu dia, Lu tau itu gua Lakuin biar Gua gak Egois dan Cuma Mentingin Perasaan Gua. Lu tau kan? Gua di sini Selalu Ngadu sama Lu tentang semua yang Gua rasain Belakangan ini."

"Gua gak peduli dengan tubuh Tanpa jiwa yang terkubur di dalam. Yang jelas yang gua Tau ada Delova di dalam sini. Dan dengan Jiwa nya yang Berada di Tubuh lain yang sayangnya dia Milik Laki-laki lain."

"Delova"

"Apa salah Gua suka sama Dia? Dimana di saat Gua belum tau Bahwa ada Jiwa Lu di dalam Tubuh dia. Awalnya gua Pikir itu cuma rasa tertarik biasa tapi Gua salah. Di saat Gua tau Bahwa ada Lu di dalam Tubuh itu, Di saat itu Gua gak bisa ngontrol diri dan dengan Mudah gua Mengklaim Lu sebagai Milik Gua. Tapi.. Dia Milik Laki-laki lain."

LAREINA [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang