Chapter O4 : Di hukum.

8.2K 460 4
                                    


Setelah membuat pintu kantin roboh. Kini Zee berada di kelas nya tertidur dengan nyaman. Peduli setan dengan bel masuk kelas yang akan berbunyi sebentar lagi.

Lagipula siapa yang berani menganggu Bobo cantik nya itu hah?!

Tak lama setelah pergi nya Zee ke dunia lain yang di namakan dunia Mimpi. Bel masuk kelas berbunyi di susul dengan seorang guru perempuan yang datang Lima menit setelahnya.

Tidur Zee masih Aman karena guru tersebut juga tidak berani membangunkan Singa betina yang baru saya hadir dalam lingkaran sekolah yang seharusnya Aman dari segala macam bahaya.

Pelajaran pun berlangsung tanpa menganggu Ketenangan Seorang Zee.

Tapi itu tidak bertahan Lama ketika seorang laki-laki yang menjabat sebagai guru BK melewati kelas tersebut. Laki-laki itu yang di Cap sebagai guru Killer itu melangkahkan kaki nya masuk ke dalam kelas setelah matanya menangkap wujud seorang gadis yang sepertinya sedang menikmati mimpinya.

"Pak Genan"

Laki-laki itu menatap guru yang menyebut namanya. Buk Yulia meneguk ludahnya kasar ketika melihat tatapan tajam Genan yang terlihat seperti akan membunuh siapapun yang laki-laki itu Tatap.

"Bangunkan dia"

Buk Yulia mengangguk lalu menghampiri bangku Zee. Guru tersebut mencoba membangunkan Zee dengan cara Lembut.

"Zernice Lareina" Panggil Buk Yulia dengan menepuk Bahu Zee beberapa kali sampai gadis itu merasa terusik.

Dan ternya butuh waktu lama untuk membuat gadis itu memberikan tanda-tanda kehidupan.

"Ishh Apasih bik, Saya masih ngantuk jangan di ganggu kalau Ares sama Eros Nan-"

Buk Yulia menepuk baju Zee lebih keras dari yang sebenarnya. "Kamu ini ngelantur?! Cepat bangun Zee!! Jangan lewatkan kelas saya Jika kamu ingin mendapatkan Nilai Bagus."

Mendengar suara itu, Zee tersadar bahwa saat ini dirinya berada Di kelas. Tapi tidak membuat Gadis itu mengangkat kepalanya.

"Saya gak peduli sama nilai"

Buk Yulia menghembuskan nafas nya dengan kasar, Lalu menoleh ke belakang dimana pak Genan berdiri dengan bersedekap dada Menatap ke arah Zee.

"Tapi nilai itu penting Zee untuk kamu yang berstatus pelajar Disini."

"Gak usah ngurusin saya, Saya udah kurus!"

Nyerah, Buk Yulia memilih menyerah saja.
Lagipula ia tidak berani berdebat dengan anak dari Pemilik Sekolah.

Pak Genan berjalan mendekati bangku Zee.
Laki-laki itu berdiri di tempat di mana Buk Yulia berdiri setelah wanita itu menyingkir memberinya Tempat.

"Zernice Lareina"

Deg.

Zee membelalakkan matanya saat Namanya di panggil dengan suara berat yang eeerrrr sangat sexy tapi menakutkan.

'Mampus gue!'

Gadis itu berdehem lalu menormalkan ekspresi nya sebelum mengangkat kepalanya melihat siapa yang memanggil nama nya itu.

Melihat laki-laki yang berdiri menatap nya dengan ekspresi datar itu.
Zee berdiri dan mengeluarkan salah satu jurus yang ada di kamus nya yaitu nyengir dengan watados nya.

"Enak tidur nya?!"

Zee mengangguk lalu sepersekian detik kemudian menggeleng pelan.

"Berdiri di lapangan!"

WHAT?!

Yang benar saja seorang Zernice Lareina Emerald di suruh berdiri di lapangan?!

"Hormat di depan Tiang Bendera!"

LAREINA [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang