Cafe, Disinilah Zee saat ini setelah pertemuan nya dengan Kafka di Taman itu.
Gadis tidak sendiri. Ada seorang laki-laki yang juga duduk Bersamanya. Laki-laki itu tak lain dan Tak bukan adalah Adik nya Sendiri yaitu Javier.
"Kak?"
"Hm?"
"Serius, Putus?"
"Hm."
"Really?"
"Iya ish." Kesal Zee, Sejak dari Laki-laki itu masih Tidak percaya bahwa Zee memutuskan hubungan nya Dengan Kafka.
Bukankah seperti tidak Mungkin? Dan apa alasan nya itu adalah karena Javier yang menyuruh nya? Atau Mungkin kakak nya itu menyukai Laki-laki lain?
"Aku masih gak Percaya."
"Oh yaudah." Zee mengangkat bahunya Acuh Lalu menyeruput Jus nya dengan pandangan Fokus ke layar Ponsel nya.
Sedangkan Javier Memasang wajah Masam nya mendengar ucapan kakak nya. Ia pun juga Melakukan hal yang sama sampai-sampai kedua orang kakak-beradik itu duduk bersama dan sibuk dengan urusan Masing-masing.
Zee yang sibuk scroll tiktok nya, Sedangkan Javier sibuk menyimak Obrolan Grup yang di buat Teman-teman dekat nya.
Ting!
Zee terdiam melihat Notifikasi WhatsApp di ponsel nya.
Gawat Buk bos!
Pak Bos ngamuk di Kamar nya!Cepet Buk bos!
Keburu Pak bos Gantung diri!Gadis itu terdiam masih mencoba untuk Mencerna maksud pesan dari salah satu inti Denoir, Yaitu Abian.
Kok bisa Ngamuk?!
Lo semua Apakan dia?!Tanya diri Sendiri!
Kan ini Gara-gara buk bos!"Kakak duluan." Ucap Zee lalu menarik tas nya dan Berdiri. Gadis itu langsung berlari ke luar Cafe meninggalkan Javier yang melongo di tempat.
Di perjalanan, Ia masih Memikirkan pesan dari Abian itu yang mengatakan bahwa Vinsley ngamuk Karena dirinya, Kok bisa?!
Gadis itu turun dari Mobil, Berlari Masuk ke dalam Lift menuju Unit apartemen Vinsley yang berada di Lantai 10. Sampai nya di sana Zee memencet bel nya sekian kali seperti spam Lalu tak lama pintu nya terbuka dan Terpampang lah wajah Bagas.
Ceklek.
Saat baru Pintu di buka, Zee langsung masuk bahkan sebelum Abisan mengeluarkan kata-kata nya Mempersilahkan gadis itu untuk Masuk.
"Mana Vinsley?!"
Zee menatap satu persatu inti Denoir yang duduk di sopa dengan Ekspresi yang berbeda-beda.
"Di kam-" Belum selesai Abian menjawab, Zee langsung pergi menuju Kamar Vinsley di mana Pintu kamar itu Tertutup.
Gadis itu Membuka pintu yang beruntung nya tidak Di kunci. Bisa Zee lihat kamar Laki-laki itu benar-benar berantakan seperti kapal Pecah. Apalagi dengan Vinsley yang duduk dengan Bahu yang bergetar.
Zee menutup Pintu nya Pelan lalu melangkahkan kaki nya Mendekati Vinsley.
"Vinsley."
Mendengar suara Gadis yang di cintai nya itu pun Membuat Vinsley langsung mengangkat wajah nya Memastikan bahwa pendengaran nya sehat dan Dirinya sedang tidak Halu.
"Lareina.."
"Enggak, Ini pasti Mimpi."
Laki-laki Itu kembali menunduk karena Menganggap bahwa seseorang yang Ia lihat itu tidak Nyata. Ia pikir Itu adalah Mimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAREINA [ END ]
JugendliteraturDelova Lareina Draxler. Remaja 18 Years Old yang bertransmigrasi ke tubuh seorang gadis bernama Zernice Lareina Emerald, Di hari pertama nya menginjakkan kaki di Sekolah nya Lagi. Karena suatu hal, Entah nyasar atau memang sudah di takdirkan. Jiwa E...