Chapter O8 : Sheila.

6.2K 330 2
                                    

Suasana kantin saat ini benar-benar hening seperti biasanya. Entah lah tidak ada angin tidak ada hujan, Sikap Zee berubah dalam waktu seminggu ini.

Dan mereka semua tau itu.

Sejak kejadian seminggu yang lalu itu Zee benar-benar menjadi gadis yang pendiam.
Entah apa yang sebenarnya terjadi tapi gadis itu tidak lagi bergabung dengan inti xarvgoz seperti biasanya.

Dan lebih aneh lagi dengan mereka yang selalu memperhatikan Gavin yang sering melirik Zee ketika gadis itu duduk seorang diri di salah satu meja kantin.

"Bos!"

Gavin bahkan tidak menoleh sama sekali dengan panggilan dari Bian. Pusat perhatian laki-laki itu jauh lebih menarik menurut nya.

Bian mendesah kasar, "Gua merasa kosong sejak Zee gak lagi ke sini dan jadi pendiem."

"Sebenernya sepupu lu kenapa, Ar?"
Tanya Orion pada Argara yang tidak di tanggapi oleh laki-laki itu.

Karena Arga sendiri tidak tau apa yang terjadi dengan Zee belakangan ini. Yang ia tau Zee adalah orang yang ceria dan akan menjadi kejam jika emosi.

Bukan menjadi gadis yang pendiam dengan wajah datar seperti belakangan ini.

"Dia aneh"
Celetuk Nathan.

"Itu dia yang sebenarnya"
Ujar Gerald dengan pandangan ke arah dimana Zee duduk.

"Maksud lu?"
Tanya Gavin.

Gerald mengeluarkan ponselnya lalu memutar rekaman suara.

Anjing bangsat babi!

Kenapa gue kayak orang goblok?!

Hahaha gue gak suka di remehkan!

Dia pikir dia siapa?!

Ahaha gue benci kayak gini!

Gue bukan orang yang banyak bicara tapi malah banyak bicara kayak gini?!

STOP ANJING!!

Stop pura-pura bahagia Zee!

Lo jangan ketawa, Lo jangan banyak tingkah!

Lo gak cocok jadi orang gila kayak gitu!

ARGHHH SIALAN!!

GUE BENCI INI!!

Setelah rekaman itu selesai, Gerald meletakkan ponsel nya lagi lalu menatap pada sahabatnya satu persatu.

"Itu rekaman di hari ketiga dia masuk"

Gavin disana yang mendengar itu merasa aneh. Sebenarnya apa maksud dari rekaman yang ia dengar itu? Kenapa Zee memarahi dirinya sendiri seperti itu?

Entahlah sejak hari pertama gadis itu muncul sudah membuat Gavin terus memikirkan nya. Bahkan setelah mengetahui fakta Zee di balik Zeva palsu itu membuat laki-laki itu memikirkan ucapan yang pernah di lontarkan oleh nya.

Gavin..

Gue Zee..

Gue sayang sama lo, Gav.

Sering kali, Kalimat itu terlintas dan membuat Gavin tidak bisa tidur dengan nyenyak.

BRAK!

"Arghh"

"ZEE!!"

"NAYA!!"

Mata mereka membelalak saat Zee terjatuh akibat bertabrakan dengan murid baru dari tiga hari yang lalu yang ternyata adalah queen bullying di sekolah sebelumnya, Dia Pindahan dari Aurora High School.

LAREINA [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang