"Ya, Namjoon-ah, kau sedang apa di sini?" tanya Seokjin pada Namjoon yang tengah menikmati secangkir americano di sebuah kafe. Ia bergabung di meja yang Namjoon tempati.
Namjoon menggeleng. "Aku hanya merindukan americano yang selalu kubeli di sini, sudah lama rasanya."
"Ah, iya, aku ingat. Saat kuliah, kau juga sangat menyukainya, kan?" Seokjin tersenyum lebar mengingat masa perkuliahannya bersama Namjoon dulu.
"Kau sendiri sedang apa di sini? Apa kau tinggal di daerah sini?" Namjoon pun penasaran bisa bertemu dengan Seokjin.
Seokjin menggeleng. "Adikku dirawat di rumah sakit dekat sini, aku ingin membeli kopi dulu."
"Ah, adikmu itu. Siapa namanya? Aku lupa." Namjoon pernah bertemu dengan adik Seokjin beberapa kali kala masih kuliah karena selalu datang menjenguk Seokjin di rumah yang Namjoon sewa bersamanya.
"Kim Taehyung. Kemarin, dia kecelakaan dan sialnya ... aku sedang ada operasi. Aku baru bisa menjenguknya sekarang. Kakak macam apa aku ini," rutuk Seokjin menyalahkan diri.
"Kalau begitu, bolehkah aku menjenguknya sebentar?" tanya Namjoon.
Seokjin langsung mengangguk setuju. "Tidak mengganggu waktu kerjamu, kan?"
Namjoon menggeleng. "Pekerjaanku tidak terlalu menumpuk, dan ... aku hanya mampir sebentar saja."
***
"Jimin-ah, mau ke mana terburu-buru?" Seokjin menghentikan Jimin yang melangkah dengan terburu-buru.
"Taehyung sadar, Jin-hyung! Aku akan memanggilkan dokter," sahut Jimin tanpa berhenti barang sejenak untuk menyelesaikan bicaranya secara lengkap.
"Dia teman Taehyung, yang menemaninya sejak kemarin," papar Seokjin pada Namjoon yang tampak kebingungan.
Namjoon mengangguk paham. "Baik sekali ya, sampai menunggunya semalaman."
"Dia memang sahabat setianya Taehyung, kemarin dia menangis begitu keras di telepon," ujar Seokjin sembari tertawa, ia ingat betul bagaimana Jimin menceritakan keadaan Taehyung semalam. Begitu mendengar kabar Taehyung yang mulai membaik, rasanya peristiwa itu jadi terdengar konyol.
Seokjin menunjuk salah satu ruang rawat yang terbuka. Ia memang sengaja meminta Jimin untuk menempatkan Taehyung di ruang VIP. Seokjin memiliki banyak kenalan di rumah sakit ini, mereka memperlakukan Taehyung dengan sangat baik.
"Jangan memikirkan apa pun sekarang. Kalau kau ingin aku bahagia, dengan kau sembuh pun, menjadi kebahagiaan terbesarku saat ini. Melihatmu kesakitan, aku sangat kacau, Taehyungie."
Taehyung menyeka air mata Jihyun yang menetes tanpa terasa. "Melihatmu menangisiku, membuatku makin sakit, Hyunie."
Seokjin dan Namjoon tertegun melihat pemandangan yang disuguhkan saat ini. Detik itu juga, Namjoon segera melangkah pergi. Seokjin pun langsung menyusulnya, sepertinya ia harus menjelaskan sesuatu.
***
"Hubunganmu dengan Jihyun sudah sejauh mana, Namjoon-ah?"
Seokjin berhasil mengikuti Namjoon, dan kini mereka berada di dalam mobil Namjoon yang masih terparkir di area rumah sakit tempat Taehyung dirawat.
"Apa urusan yang tidak bisa Jihyun tinggalkan itu ... adikmu? Bisa jelaskan sesuatu, Hyung?" Namjoon menatap Seokjin penuh harap.

KAMU SEDANG MEMBACA
So Far Away [KTH] ✅
FanfictionTrilogy of Maknae Line EPISODE I Perjodohan terjadi sebab kedua orang tua mereka bersahabat sejak lama. Tak disangka, mereka berhasil menjalin hubungan hingga bertahun lamanya. Namun, di tahun ketiga, semuanya kandas. Membuat mereka memutuskan untuk...