"Pagi, Sekretaris Park." Namjoon sudah berdiri di depan meja Jihyun pagi-pagi begini. Wajahnya secerah mentari dengan senyum merekah.
Jihyun tersenyum tipis, senang melihat Namjoon bisa tersenyum setulus itu selepas kepergian ibunya. Gadis itu menghampiri Namjoon dengan tergesa.
"Namjoon-ssi, kau sudah sehat?" tanyanya berbasa-basi.
Namjoon mengangguk. "Kau bisa lihat sendiri. Aku sudah bisa beraktivitas lagi di kantor. Kau tak perlu repot-repot datang ke rumahku lagi sekarang," tuturnya dengan senyum yang tak luntur barang sedikit pun.
"Senang mendengarnya kalau begitu." Jihyun sibuk menerka-nerka, apa orang di depannya ini orang yang sama dengan yang kemarin ia datangi ke rumahnya? Namjoon yang kemarin seperti anak kecil yang manja. Tak mau makan, tak mau minum obat. Bahkan, sekadar bangun dari tempat tidur pun enggan.
"Jadwalku hari ini apa saja?" tanya Namjoon mulai serius. Pimpinan sudah kembali.
Jihyun pun menyebut satu per satu jadwal yang akan dijalani Namjoon hari ini dan selama seminggu ke depan. Pria itu hanya mengangguk-ngangguk sembari tersenyum kecut.
"Padat sekali, ya," gumamnya seraya mengembuskan napas berat.
"Ya, sangat padat. Ada beberapa meeting yang ditunda karena tidak bisa diwakilkan olehku." Jihyun menyerahkan sebuah paper bag. "Makan siang untuk hari ini."
Namjoon langsung mengambilnya tanpa ragu sembari mengacungkan jempol. "Nah, kalau seperti ini, aku juga jadi sedikit bersemangat."
Jihyun tertawa kecil. Makin ke sini, Namjoon si pimpinan yang terkenal serius dalam pekerjaan, ternyata ada sisi menyenangkan yang hanya diketahui oleh orang terdekatnya. Termasuk Jihyun-kah? Apa dia orang terdekat Namjoon?
"Kau baru pulih, sebaiknya jangan dulu mengonsumsi makanan cepat saji," tutur Jihyun menjelaskan alasan dirinya membawakan bekal untuk Namjoon hari ini.
"Ya, kau juga. Harus banyak mengonsumsi makanan bergizi. Nanti kubagi bekal ini denganmu," ujar Namjoon sembari menggerak-gerakkan paper bag di tangan. "Jangan menolak," tambahnya sembari melangkah menuju ruangannya.
Jihyun menghela napas berat. "Oke, hari yang melelahkan akan segera dimulai."
***
"Maksudmu, aku benar-benar harus melupakan Jihyun?" simpul Taehyung setelah mendengar ceramah Seokjin panjang lebar.
Seokjin mengangguk. "Iya, Namjoon yang lebih membutuhkannya."
Taehyung mengangguk lemah. "Aku tau, Hyung. Aku memang tak pantas untuknya, tapi ... kau benar-benar melihatnya menyuapi Kim Namjoon? Apa Hyunie-ku benar-benar perhatian pada pria lain sekarang?" tanyanya sembari menahan perih. Sungguh, ia sedikit tak terima kalau perlakuan Jihyun padanya dulu, kini dilakukan juga pada orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
So Far Away [KTH] ✅
FanficTrilogy of Maknae Line EPISODE I Perjodohan terjadi sebab kedua orang tua mereka bersahabat sejak lama. Tak disangka, mereka berhasil menjalin hubungan hingga bertahun lamanya. Namun, di tahun ketiga, semuanya kandas. Membuat mereka memutuskan untuk...