41 - Nothing Like Us

8 2 0
                                    

Hari pertama sebagai pengangguran. Jihyun tak pernah membayangkan ini sebelumnya. Bagaimana bisa ia meninggalkan rutinitasnya yang super sibuk dan bersantai tanpa memiliki pekerjaan dan kesibukan apa pun. Pagi ini, ia sudah mengganggu Jimin di florist. Ia memutuskan untuk menikmati hari-hari terakhirnya di Korea sebelum berangkat ke Jepang dan memulai hidup baru di sana.

"Jihyun-ah? Kau tidak bekerja?" tanya Yoonji yang tengah menata bunga di depan toko.

Jihyun menggeleng. "Eonni, aku akan ke Jepang beberapa hari lagi, jadi aku sudah tidak bekerja lagi sekarang."

"Ah, begitu, ya? Aku akan merindukanmu yang selalu membuat Jimin naik darah," kelakar Yoonji membuat Jihyun tertawa.

"Ya, aku akan sangat merindukan memarahi sepupu menyebalkan itu," sahut Jihyun meladeni.

"Jihyun," Yoonji mendekat dan berbisik, "apa kau memiliki hubungan spesial dengan Namjoon?"

Jihyun tertegun. Apa maksudnya Yoonji mengatakan hal itu? Itu terlalu privasi dan ia tak sanggup untuk menjawabnya.

"Yoonji-ya," Seorang pria datang dengan membawa sebuah tas kecil. Yoonji berlari kecil menghampiri pria itu. "kau melupakan bekalmu lagi. Kau tidak menghargaiku yang bangun pagi-pagi memasak untukmu, hm?"

Jihyun hanya menatap mereka dari kejauhan. Ia jadi ingat ketika ia sering membawakan Namjoon bekal makan siang untuk dimakan berdua di ruangannya. Aah, mengapa ia jadi terpikir Namjoon?

"Ah iya, kau pikir aku tidak tau semalaman kau menonton video liburan kita dengan Namjoon beberapa tahun lalu? Sambil menangis-nangis pula," Pria itu mendecak. "lihat matamu bengkak. Kau jangan tidur terlalu larut karena harus bekerja besok paginya. Ayolah Min Yoonji, kau membutuhkan waktu berapa lama lagi untuk melupakannya?"

Jihyun terkejut bukan main kala mendengar nama Namjoon disebut. Ia tahu betul kalau Yoonji itu memang teman kuliah Namjoon. Akan tetapi, Jihyun tak tahu apa yang terjadi pada mereka saat kuliah. Apakah mereka pernah saling mencintai?

Yoonji menoleh sebentar, seolah mengecek respons Jihyun. "Oppa, sudahlah, jangan membahas hal yang sudah sangat jelas," sahut Yoonji seraya menerima tas kecil yang berisi bekal makan siang untuknya. "Ayolah, Min Yoongi, kau juga harus mencari pasangan juga agar tidak terus-menerus merawatku seperti anak kecil begini." Yoonji terbahak, senang sekali menggoda sang kakak.

Pria bernama Yoongi itu mencubit pipi adiknya dengan gemas. "Iya, aku akan melakukannya kalau kau sudah menemukan pria yang bisa menggantikan posisiku untuk menjagamu."

"Oppa, jangan mencubitku seperti itu," keluh Yoonji mengeluh kesakitan.

Jihyun berbalik seraya tersenyum tipis. Ia jadi mengingat Taehyung sekarang. Pria itu juga selalu mengeluh kesakitan kalau pipinya dicubit oleh Jihyun, apalagi kalau ia mencubit lengan kanannya. Taehyung bilang, gajahnya yang kesakitan.

Setelah Yoongi sudah pergi, Yoonji menghampiri Jihyun lagi. "Jihyun, kau belum menjawab pertanyaanku tadi."

Jihyun yang tengah mencium aroma salah satu jenis bunga, menoleh. "Ah iya, kau sangat ingin mendengar jawabannya?" Padahal, Jihyun kira, Yoonji akan melupakannya. Sebenarnya, Jihyun enggan mengumbar hubungannya dengan Namjoon yang sudah ia akhiri padahal baru saja dimulai.

Yoonji mengangguk yakin.

Jihyun tersenyum dan menepuk-nepuk pundak Yoonji. "Yang jelas, sekarang kami tidak memiliki hubungan apa pun. Eonni, tolong jaga Namjoon setelah kepergianku, ya? Kurasa, kau lebih tepat untuknya." Ia menatap binar Yoonji yang secara tegas mengatakan bahwa ada Namjoon yang bersarang di hatinya sejak lama.

So Far Away [KTH] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang