47 - EPILOG

13 2 0
                                    

Dua tahun lamanya Jihyun menetap di Jepang. Ia jadi merindukan kampung halamannya. Merindukan Jimin yang mengomelinya, sebab selama ia di Jepang, kalau dihubungi, Jimin sangat jarang memarahi, justru ia selalu bercerita kalau dia sedang mengagumi seseorang.

Ia juga rindu pada cokelat manisnya Kim Taehyung. Kata Jimin, usahanya berkembang pesat hingga memiliki lima cabang di Seoul, dan juga ada dua cabang di Daegu. Jihyun pun ikut bangga dengan pencapaiannya. Mengingat, Jihyun tahu bagaimana perjuangan Taehyung ingin membangun kafe miliknya sendiri tanpa bantuan orang tua.

Hari ini, Jihyun diberi izin orang tuanya pulang ke Korea. Bukan semata-mata untuk liburan, tetapi ada pekerjaan yang harus diselesaikan di Korea. Menyebalkan. Namun, tak apa. Jihyun akan merampungkan pekerjaannya dengan cepat agar bisa menikmati waktu luangnya tanpa beban.

"Park Jihyun!!!" Jimin berteriak histeris kala menemukan sosok Jihyun yang tengah menunggu jemputan di bandara.

Jihyun kaget bukan main melihat penampilan Jimin yang jauh lebih terlihat manly dari sejak terakhir kali mereka bertemu. "Wah, yang sudah punya pasangan, tampilannya semakin oke, ya?" godanya seraya menyerahkan kopernya agar Jimin yang membawa.

 "Wah, yang sudah punya pasangan, tampilannya semakin oke, ya?" godanya seraya menyerahkan kopernya agar Jimin yang membawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin menggerak-gerakkan alisnya dengan narsis. "Tentu, aku harus berubah agar membuat wanita tertarik."

"Bagaimana kabar di sini? Sepertinya aku melewatkan banyak hal." Saking sibuknya bekerja, Jihyun tak ada waktu untuk mencari tahu berita-berita yang biasanya selalu Jimin gosipkan.

"Banyak sekali," Jimin membukakan pintu mobil untuk Jihyun setelah memasukkan koper ke dalam bagasi. "salah satunya mobil keren ini."

Jihyun tersenyum lebar. "Ini mobilmu?" Mobil yang ia tumpangi adalah keluaran terbaru dengan harga fantastis. Jihyun tidak percaya seorang Park Jimin yang selalu ke mana-mana naik angkutan umum atau mobil pengantar barang, kini memiliki mobil sport keren semacam ini.

Jimin mengangguk bangga. "Ya, tentu saja. Jangan-jangan kau berpikir aku hanya menyewanya?"

"Tidak begitu juga. Aku percaya sepupuku akan sukses. Mungkin karena kau jarang marah-marah lagi karena aku tidak ada, kau lebih fokus bekerja dan meraih mimpimu," papar Jihyun sekenanya.

Jimin terkekeh. "Mungkin iya, aku jadi fokus dan tidak sibuk menjagamu lagi. Membuka tutup florist karena Taehyung memanggilku dan sibuk curhat. Semuanya tidak terjadi lagi."

"Ah iya, bagaimana kabar Taehyung?" Jihyun jadi teringat sosok pembuat cokelat kesukaannya. Apa pria pemilik senyum kotak itu akan berubah drastis seperti Jimin?

"Dia ...." Jimin tersenyum lebar hingga matanya menyipit dan tampak tertutup sempurna.

Jihyun menepak tangannya. "Hey, kalau menyetir, buka matamu," tegurnya.

Jimin mendecak. "Iya, iya." Pria itu membuka matanya lebar-lebar, seketika senyumnya menghilang entah ke mana.

Jihyun mengeluarkan ponsel dan memberi kabar terlebih dahulu pada orang tuanya kalau ia sudah mendarat di Korea dengan selamat.

So Far Away [KTH] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang