Jihyun membereskan berkas-berkas di meja Namjoon. Ini sudah waktunya pulang, Namjoon terpaksa harus melanjutkan pekerjaannya di rumah. Ia tak ingin Jihyun sampai lembur. Apalagi, ia bisa menebak bahwa Jihyun tengah ditunggu seseorang di rumah sakit. Namjoon tak ingin Jihyun sakit karena kelelahan.
"Apa besok ada pekerjaan yang mesti kita bahas?" tanya Jihyun seraya mengecek tablet, memeriksa jadwal Namjoon yang sudah selesai pekan ini.
Namjoon menggeleng segera. "Nikmatilah liburmu, jangan terlalu memikirkan pekerjaan di akhir pekan."
Jihyun mengangguk. "Sopirmu sudah siap katanya, jangan membuatnya menunggu terlalu lama, ya?" Gadis itu pamit undur diri untuk mengambil barang-barang yang tersisa di mejanya.
"Park Jihyun," panggil Namjoon tepat saat Jihyun hampir menutup pintu.
Jihyun langsung menoleh. "Ya?"
"Hati-hati," pesan Namjoon.
Jihyun mengangguk sembari tersenyum tulus. Tentu saja, ia tidak ingin memberi senyum palsu pada atasannya, apalagi kalau itu adalah Kim Namjoon, pria berkarisma dengan lesung pipi yang menawan ketika tersenyum.
"Apa dia akan ke rumah sakit?" Namjoon bertanya entah pada siapa. Ia terus saja mengingat bagaimana interaksi Jihyun dan Taehyung tadi pagi di rumah sakit. Hingga saat ini, selalu menimbulkan rasa perih di bagian dada.
***
Park Jimin
Awas saja kalau kau tidak datang besok!Jihyun mendecak kesal dengan pesan yang baru ia terima dari sepupu menyebalkannya. "Apa dia kurang kerjaan sampai terus-terusan memberi pesan ancaman padaku?"
Tidak tahu saja kalau Jihyun sudah berada di lobi rumah sakit untuk menemui Taehyung. Park Jimin itu bisanya hanya marah-marah.
Sepanjang perjalanan, Jihyun sibuk memikirkan kondisi Taehyung sekarang. Apa kondisinya membaik atau malah lebih parah? Apalagi tangan kanannya yang patah, Jihyun tidak sanggup melihat Taehyung kesusahan beraktivitas.
Gadis itu membuka pelan ruangan tempat Taehyung dirawat. Seketika, pandangan seseorang yang tengah terbaring memejamkan mata, tertuju ke arahnya.
"Hyunie, kau datang?" Secercah harapan membuat matanya berbinar.
Jihyun mengangguk sembari mendekat pada Taehyung. Keadaannya tak jauh berbeda dengan tadi. Hanya saja, pria itu tampak lebih segar. Apalagi kala tersenyum lebar padanya.
Menyadari Jihyun berpakaian kerja, Taehyung mengerutkan kening. "Kau pergi bekerja?"
Jihyun mengangguk. "Memangnya kenapa?"
"Kau sudah menungguiku semalaman, apakah tidak lelah? Ayolah, pikirkan kondisimu juga, jangan hanya mengkhawatirkanku. Ini tidak adil," rengek Taehyung.
Jihyun mengusap lembut kepala Taehyung. "Iya, iya, aku akan memikirkan kondisiku nanti. Lagi pula, aku sudah pulang bekerja. Sudah sangat terlambat bila kau melarang."
"Apa kau sangat merindukan Kim Namjoon hingga bolos kerja satu hari saja tidak bisa?" Taehyung mengalihkan pandangan. Ia seperti anak kecil yang merajuk saat ini.
"Bukan begitu, Taehyungie," sanggah Jihyun. "Aku hanya merasa kurang nyaman alasanku tidak masuk hari ini hanya tertidur di rumah." Seketika Jihyun ingat bagaimana memalukannya ia tertidur di ruangan Namjoon, apalagi sampai diselimuti.
KAMU SEDANG MEMBACA
So Far Away [KTH] ✅
FanfictionTrilogy of Maknae Line EPISODE I Perjodohan terjadi sebab kedua orang tua mereka bersahabat sejak lama. Tak disangka, mereka berhasil menjalin hubungan hingga bertahun lamanya. Namun, di tahun ketiga, semuanya kandas. Membuat mereka memutuskan untuk...