Chapter 1 [trailer]

308 91 116
                                    


"Lo ngapain di sini?" tanya seorang remaja yang diyakini berumur 16 tahun itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo ngapain di sini?" tanya seorang remaja yang diyakini berumur 16 tahun itu. Wanita itu hanya tersenyum smirk mendengar pertanyaan dari lawan bicaranya.

Wanita itu mendekat membuat remaja yang ada di hadapannya berjalan mundur sehingga menabrak tembok yang ada di belakangnya.

"Gue gak suka lihat lo bahagia," bisik wanita itu sambil memberikan tatapan tajam.

"Maksud lo apasih?lo baik baik aja kan?" tanya remaja itu seakan khawatir akan keadaan wanita yang ada di hadapannya.

"Lo gak usah sok peduli," wanita itu menatap lawan bicaranya jengah.

"Lo yang udah rebut semua kebahagiaan gue," wanita itu terlihat sangat geram dan menarik rambut remaja yang ada dihadapannya sehingga posisinya mendongak keatas.

Remaja itu hanya memekik kesakitan saat dirinya dilempar ketanah dengan sangat keras.

"Lo bukan wanita lugu yang gue kenal," ucap remaja itu dengan posisi masih terduduk di tanah.

"Lo tahu semua ini demi apa?" tanya wanita itu sambil kembali menarik rambut nya lebih keras dari sebelum nya.

Remaja itu hanya menggelengkan kepalanya sambil terus meringis kesakitan.

JLEB

"Semua demi uang," pisau yang sedari tadi berada di tangan wanita itu berhasil menusuk bagian perut remaja yang ada dihadapannya.

"Akhh," remaja itu meraba bagian perutnya yang ditusuk pisau dan memandang wanita dihadapannya dengan tatapan sayu.

Baju kedua wanita itu sudah dipenuhi darah segar,dirasa belum puas wanita itu kembali menikam remaja dihadapannya sepuluh kali dan tertawa kecil.

Remaja itu terlihat sangat kesakitan dan tangannya berusaha menggapai wajah wanita itu sambil mengatakan sesuatu.

"Are-you oke?" tanya remaja itu dengan nafas yang tertahan. Tatapan wanita itu berubah sendu, disaat seperti ini, remaja itu masih menanyakan keadaan wanita yang ada dihadapannya. Air mata mengalir di pipi wanita itu, remaja yang ditikam nya terlihat kehabisan nafas. Pisau yang ada ditangannya terjatuh ke tanah begitu saja.

"Ini yang gue benci dari lo," wanita itu menggantung ucapannya sambil menarik kembali rambut remaja itu.

"Lo selalu mikirin orang lain bahkan disaat lo sekarat," lanjutnya dan menedang tubuh remaja yang sudah berlumur darah sebelum pergi meninggalkan tempat itu.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Belva Sena [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang