PACAR DARURAT [31]

3.5K 310 20
                                    

Kangen, nggak? Akhirnya bisa update lagi di wattpad ya 🥺

Happy Reading ❤️

Oh ya, sementara di wattpad masih sampai bab 31, CHASING U sudah beres sampai tamat di Karyakarsa  ya. Buat kalian yang pengen baca bisa langsung meluncur ke akun Karyakarsa aku ya : anindastink

 Buat kalian yang pengen baca bisa langsung meluncur ke akun Karyakarsa aku ya : anindastink

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cepat-cepat Sena mengusap wajahnya usai bunyi pintu lift berdenting. Begitu pandangannya naik, bukan hanya langkahnya yang surut ke belakang, kedua matanya terbeliak melihat kehadiran Aksa yang sudah menyambutnya di lobi. Belum cukup, dia semakin terlonjak saat Aksa tahu-tahu masuk lift. Tidak mau kehilangan kesempatan, segera Sena berniat kabur sebelum lengannya dicekal dan ditarik hingga merapat pada Aksa. "Mas!" gertak Sena tidak habis pikir. Aksa diam saja dan tengah mengatur napas memburunya karena harus turun dari tangga darurat.

"Mas! Jangan bercanda!" panik Sena karena Aksa kembali menekan angka menuju unit Aksa.

Aksa menoleh saat Sena terus memberontak, dan saat itulah Sena bisa melihat wajah pucat pasi Aksa, dia juga baru bisa merasakan telapak tangan yang menggenggam erat lengannya basah keringat dingin. Pandangan Sena tanpa sadar meredup. Berontaknya mengendur.

"Capek," lirih Aksa lalu menjatuhkan kepalanya pada bahu Sena tanpa bersedia melepas cekalannya. Padahal, lift sudah kembali naik, tindakan Aksa seakan benar-benar takut Sena kabur lagi.

Sena memejamkan matanya kuat-kuat menahan sesak dadanya yang tidak dia mengerti.

"Kalau capek, kenapa harus turun?" Dia ingin membentak Aksa, akan tetapi kenapa yang keluar suara serupa terhimpit?

"Kamu yang pergi."

"Saya cuma nganter cake," dustanya.

"Bohong."

Decakan Sena lolos. "Mas terlalu percaya diri, saya juga mau ambil tas yang tertinggal. Mas, ih! Berat, lho. Ini udah mau sampai unit, Mas." Sena berusaha waras.

Aksa mengangkat kepalanya dan menatap Sena sayu. "Tas?"

Sena mengangguk. Eentah kenapa, melihat Aksa sekarang, perasaannya jadi semakin kacau, yang tadinya penuh kekesalan, kini justru terasa jauh lebih lega, apa ini yang dia mau sejak tadi? di kejar Aksa?

"Tertinggal di mobil, Mas," ucap Sena bersamaan degan pintu yang terbuka.

"Ah, kalau begitu ikut saya dulu." Sena menahan diri saat Aksa menariknya keluar lift.

Aksa menoleh bingung. "Kenapa lagi?"

"Ada Kak Jina." Kali ini Sena jujur.

"Nanti saya ganggu kal–"

"Saya nggak minta Jina ke sini." Aksa kembali mengajak Sena keluar lift.

"Mas juga nggak minta saya ke sini," balas Sena sepanjang mereka melewati koridor.

Chasing You | TAMAT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang