DENDAM PENGHAMBAT BIMBINGAN [7]

4.8K 431 9
                                    

Beruntung saat menarik tubuh Lucas menjauh dari Aksa, abangnya tidak memberontak, segera Sena menghadang dada abangnya dengan lengannya. "Abang ini kenapa, sih?" jeritnya tidak habis pikir. Lagaknya sudah mirip orang kesurupan saja.

Lucas menoleh pada Sena dengan tatapan jauh lebih tidak percaya. "Harusnya Abang yang tanya sama kamu, kamu ngapain pergi sama dia?" Lucas menunjuk Aksa yang tengah merapikanpakaiannya.

Sena terperangah. Abangnya ini bicara apa, sih? Sena tahu abangnya tidak tahu mengenai Aksa, tetapi cara Lucas meghadapi Aksa serupa memiliki dendam. Lucas bukan orang yang mengekang Sena bertemu cowok lain, Lucas memberi kebebasan tetapi tetap memberi pengawasan penuh, ini bukan Lucas, karena dulu pun, Sena sering diantar teman cowoknya, makanya sekarang dia heran dan tercengang.

Sena mendesah, beralih menatap saksama abangnya. "Dia ..." katanya menunjuk Aksa.

"Pembimbing skripsi aku," lanjutnya menjelaskan.

Mendengar itu, Lucas kontan melolot. "Dosen pembimbing kamu?"

Sena menggeleng. "Pembimbing di luar dosen, panjang cer–"

"Kenapa harus dia?" sentak Lucas.

"Abang ini kenapa, sih?" tuntut Sena dengan napas yang mulai terengah. Tidak kalah dengan Lucas.

Namun, alih-alih menjawab, Lucas justru beralih pada Aksa yang menatap Lucas dengan salah satu alis yang menukik. "Long time no see, Cas," sapa Aksa yang seketika itu membuat Sena semakin tidak mengerti dengan situasi yang sedang dia hadapi. Dia menatap bergantian dua pria di hadapannya.

Long time no see? Artinya ... mereka saling mengenal gitu?

Lucas mendengkus lalu berdiri di depan Sena seakan tidak mengizinkan Aksa memindai adiknya satu inci pun. Ini apa-apaan sih! gerutu batin Sena.

"Gimana kabar lo, Cas?"

"Nggak perlu tanya," ketus Lucas.

Waduh!

Aksa tertawa. "Lo masih marah sama gue?" tanyanya tanpa basa-basi lagi karena gelagat Lucas yang terang-terangan menolak kehadirannya.

Lucas hanya diam dengan rahang mengeras. Sementara Sena mengerjap, mulai mengumpulkan kepingan kebingungannya. Jadi, mereka pernah marahan dan itu bertahan sampai sekarang? Begitu?

"Gue baru tahu kalau Sena adik lo," kekeh Aksa.

Sena tersentak begitu genggaman Lucas melingkar pada pergelangan tangannya. "Jauhi adik gue," tegas Lucas.

"Abang!" spontan Sena tidak terima. Jauhin apa coba, kan Sena masih butuh bimbingan.

"Abang ini apa-apaan coba?" lanjutnya.

"Bagaimana gue bisa jauhin dia? Dia butuh gue," kata Aksa dengan nada geli.

"Nggak ada bimbingan sama Aksa, balik," tegas Lucas lalu menyeret Sena beranjak. sena yang kewalahan terus memberontak tetapi Lucas tidak membiarkannya lolos.

"Abang! Ih! Bang!"

Di tempatnya, senyum Aksa pelan-pelan pudar. Sementara Sena hanya terus berjalan cepat mengikuti langkah Lucas dengan mata yang tidak berhenti memindai tatapan Aksa yang tidak bisa dia terjemahkan. Sialan, masalah apa lagi, sih ini tuh!

***

"Abang sakit!" bentak Sena menyentak genggaman Lucas begitu mereka sampai di dalam rumah.

Lucas yang menyadari itu, kemudian tatapannya mulai melembut, dia hendak memeriksa tangah Sena, tetapi cewek itu cepat menepis. "Abang ini kenapa sih?" tanya kesal.

Chasing You | TAMAT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang