PAKAR CINTA MAU BICARA [22]

3.7K 325 8
                                    

Hai, gimana kabarnya? Aku bawa bab baru Aksa dan Sena, nih 😗

Oh ya, bab 25-27 udah selesai aku tulis dari kemaren nehhhh, mau update di Karyakarsa sekarang atau rabu aja, nih? Hihi 🤗

PAKAR CINTA MAU BICARA [22]


"Sedang apa?"

Sena berguling di atas ranjang hingga bisa tengkurap dan melihat layar ponsel yang menampilkan wajah Aksa. Decakannya lolos, ditanya begitu, Sena justru merinding. "Pertanyaan Mas kok ngeri, sih?" Habis seperti sama pacar saja.

"Terus saya harus tanya apa?"

Yang Sena lihat, Aksa sedang berada di luar karena ada banyak tanaman gantung di belakang Aksa. Mungkin balkon apartemennya sebab wajah Aksa juga sedikit minim penerangan.

"Ya ngapain tanya? Mas yang aneh malam-malam vidcall, nggak ngerti mau ngobrol apa kan?"

"Kamu saya ajak ngobrol skripsi nggak mau."

Bola mata Sena berotasi. "Kan bukan jam bimbingan." Sena tidak mau kalah.

Semua bermula dari pesan singkat aneh Aksa beberapa menit yang lalu, sesaat setelah Sena selesai mandi dan menukar pakaian.

Aksa Ngeselin
Sibuk?

Sena

Nggak. Kenapa?

Aksa Ngeselin
Mau bimbingan?

Sena yang sedang duduk di pinggir ranjang sampai terperangan, sambil mendumel, jemarinya menari di atas layar ponsel dan mengetikkan satu kata ogah!!! Di bawahnya dia sambung, lagipula bukan jam bimbingan, Mas. Tentu Sena tidak mau mengabaikan malam bebasnya. Dia punya rencana nonton netflix, ada drama baru yang harus dia tonton. Sena biasa saja waktu Aksa balas oh. Tetapi langsung panik dan hampir menjatuhkan ponselnya begitu video call dari Aksa masuk.

"Heh? Ini kepencet ya?"

Mulanya Sena berpikir begitu, sampai panggilan yang kedua membuat Sena akhirnya mengangkat.

"Kenapa, Mas?"

Dan yang pertama Aksa serukan justru, "Sedang apa?" Yah, begitulah singkatnya.

"Oke, saya sedang tiduran dan nggak akan bertanya balik karena kita nggak lagi pdkt as pasangan." Yang seketika membuat tawa Aksa di seberang sana mengudara. Meski sedikit redup, Sena masih bisa melihat lesung pipi dari Aksa dan matanya yang menyipit.

"Mas pasti nggak ada kerjaan jadinya merusuh begini kan?"

Sialan. Malah mengangguk. membuat Sena menatap malas.

"Nggak usah bermuka seperti sayur basi, Na."

Giliran Sena yang tertawa. Dia bangkit untuk duduk dan bersandar pada sandaran ranjang lalu memangku guling untuk dia gunakan penopang dagu dan menatap Aksa. Dia sedikit mengernyit saat Aksa menjauhkan wajahnya ke lain arah. Lalu, ada asap yang sempat lewat di layar. Sena melotot. "Mas sebat ya?" kejutnya.

Chasing You | TAMAT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang