43

31.4K 973 27
                                    

Pagi ini semangat Nira tidak seperti biasanya. Lebih power. Mungkin karena perasaannya sedang happy akibat perlakuan Arsen yang semalam atau entah yang mana. Yang jelas moodnya sangat baik.

Ia baru saja selesai masak untuk lauk bekal hari ini. Nasi pun sudah sedari tadi ia masak. Seharusnya sih sudah matang.

Kali ini ia memasak ayam saus mentega, cah brokoli, tahu goreng crispy. Sebenernya ia ingin sekalian juga membuat bekal untuk suaminya. Tapi bagaimana cara ngasih ke ruangannya? Nanti dikira cari muka atau cari perhatian pula. Bisa heboh nanti.

Duh, seperti ini rasanya jadi istri rahasia. Jadi tidak bisa bebas bertemu dengan suami sendiri. Apalagi peluang didekati wanita cantik semakin terbuka jika mereka belum tau status Arsen yang sesungguhnya.

Tapi mau gimana lagi. Ini semua memang keinginannya sendiri yang masih belum siap punya suami ganteng idaman semua wanita. Berat sekali bebannya.

Nira mengambil kotak bekal, lalu ke rice cooker untuk mengambil nasi. Ketika melihat penampakan nasi yang baru matang beberapa menit lalu itu, bola mata Nira langsung melotot keheranan.

"Kok basi?"

Nasinya terlihat lengket dan bau. Padahal kan itu nasi baru? Nira jadi bingung.

"Masa rusak rice cookernya. Yah, sayang sekali nasinya nggak bisa dimakan."

Mau tak mau, Nira harus beli nasi dari luar.

Setelah beres semuanya, dengan riang Nira keluar apartemen, tak lupa juga ia memesan taksi online. Walau sebenarnya ia lebih suka naik bus. Selain lebih hemat ongkosnya, ada sensasi yang tak bisa diungkap ketika dirinya harus mengejar ngejar benda kotak panjang itu.

Belum lagi, gegara hal itu pula yang mempertemukan dirinya dengan si bocah sableng.

Dih, bisa bisanya otaknya mengingat bocah slengean itu.

Menepis pemikirannya sendiri, bergegas ia menaiki taksi online yang sudah menunggunya di lobby. Jangan sampai telat masuk kantor lagi. Bisa habis kena omel senior.

***

"Nira, ini ada anak magang baru datang per hari ini. Kamu ajarin ya. Apa saja yang harus dikerjakan, semua kamu ajarkan. Awas jangan sampai keliru." Suara atasannya yang berdiri tak jauh dari Nira duduk, membuat Nira harus berhenti sejenak dari kerjaannya.

"Baik, Bu." Ketika menoleh, bola mata Nira langsung membulat sempurna. "Ka-kamu?"

"Hai, Mbak cantik," cengirnya dengan tanpa rasa bersalah.

"Wuah, kalian sudah saling kenal? Bagus dong berarti. Jadi bakal lebih mudah untuk belajar. Silakan. Kamu belajar dengan benar. Ibu Nira akan mengajarkan apa saja yang harus kamu kerjakan. Dan tentu jangan sungkan untuk bertanya. Saya mau balik ke ruangan lagi ya."

Keduanya masih terdiam, setelah Bu HRD keluar ruangan, meninggalkan mereka berdua.

Baru tadi ia memikirkan, kenapa malah beneran bertemu, di kantor pula. Bagaimana bisa? Nira sungguh tak habis pikir dibuatnya.

"Kok mbak diam saja? Kaget ya bisa bertemu aku?" Lelaki itu menaik turunkan alisnya dengan senyum lebar. "Pasti sekangen itu ya sama aku? Sampe terharu begitu."

Nah kan. Berarti Nira sedang tidak bermimpi. Kesalnya saja begitu terasa nyata di pikirannya.

"Kamu kok bisa di sini?"

"Ya bisa dung."

"Bagaimana caranya?"

"Ada dung. Yang pasti rahasia," ucapnya dengan kedipan yang menyebalkan di mata Nira.

Astaga. Mimpi apa ia semalam. Bisa bisanya sekantor dengan si bocah tengil. Tapi nggak papa sih. Toh sebentar lagi dirinya akan segera resign. Punya pemikiran seperti itu, Nira jadi bisa sedikit bernapas lega.

Dan diantara sekian banyak orang, kenapa juga harus dirinya sih yang mengajarkan?

***
Siapa coba?

Hai maaf ya luamaaa banget updatenya. Bahkan sampe ganti tahun. Hehehe.

Banyak hal hal terjadi di luar dugaan.

Betewe, happy new year gaes. Semoga kalian selalu bahagia dan banyak rezeki yang berlimpah dan berkah di tahun ini dan tahun tahun selanjutnya. Dan yang masih jomblo, semoga segera bertemu jodoh impiannya di tahun 2023 ini. Aamiin.

Semoga tahun ini, cerita ini bisa aku selesaikan dengan segera. Kasihan Nira digantung terus. Doakan idenya lancar ya.

Makasih juga yang masih setia menunggu cerita ini. Sayang kalian deh.

Omku MesumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang