"Dih, ogah. Seperti rencana semula aja deh, Pak."
Tuk!
Kening Nira disentil Arsen membuatnya jadi mengaduh. "Kenapa lagi sih, Pak," keluhnya seraya mengusap area yang lumayan pedih.
"Panggilannya tolong dikondisikan. Emang saya bapak kamu apa."
"Hehehe. Ampun dah. Piss!" Nira hanya nyengir. "Lupa terus."
"Nanti saya yang akan urus WO dan lainnya. Kamu ada impian ingin pernikahan dengan tema apa?" tanya Arsen dengan raut serius menatap Nira.
Mendapat perhatian dan tatapan intens seperti itu membuat Nira jadi salah tingkah. Semoga saja mukanya tidak memerah. Kan malu juga kalau dirinya nanti dikira kegeeran.
'Tolong jaga hati dan dirimu Nira,' batinnya.
"Uhmm, saya nggak tau. Belum pernah memikirkan pernikahan impian deh. Ini aja saya dipaksa tuh supaya mau," cibirnya.
"Beneran nggak punya keinginan pernikahan impian? Pikirkanlah dulu. Setidaknya kamu bisa merasakan pernikahan impian itu seperti apa. Saya kasih waktu satu hari untuk memikirkannya. Kalau sudah ketemu tinggal hubungi saya. Kalau lewat batas waktu, berarti temanya sesuai keinginan saya," pungkasnya.
Mendengar ucapan Arsen, membuat Nira jadi termenung. Bahkan sampai Arsen dan keluarganya pulang pun, Nira masih memikirkan hal itu.
Merasa penasaran, Nira mulai search tentang sebuah tema pernikahan impian apa yang mungkin bisa dijadikan rekomen untuk dirinya.
Dalam pikirannya, tak pernah sekalipun terbersit untuk menikah dalam waktu dekat. Bahkan untuk mengenal lelaki lebih jauh pun tak pernah ia pikirkan sebelumnya.
Dalam jarak dekat saja ia takut, apalagi menjalin hubungan.
Tapi semua itu berubah setelah bertemu Arsen. Lelaki itu entah mengapa malah bisa membuatnya nyaman dan bahkan rasa takutnya pun hilang tanpa disadarinya.
Aneh sih. Nira bahkan kebingungan dengan dirinya sendiri. Dosen itu dibalik sikap ketus dan dinginnya, entah mengapa Nira merasakan ketulusan di sana.
Pernikahan ala disney
Pernikahan ala ratu dan raja
Pernikahan ala Cinderella
Pernikahan ala Sunda
Pernikahan ala Jawa
....Makin banyak pilihan malah semakin membuat Nira pusing.
"Udahlah. Nggak usah pake pernikahan impian segala. Nggak ngerti sama yang begituan. Aku manut sama Pak dosen aja deh," gumamnya.
Baru saja ia hendak menutup peramban, sebuah gambar menarik perhatiannya. Membuat dirinya terkesima dan tersenyum lebar.
Sepertinya ia tau tema apa yang mau dipakai.
***
Nira terbangun dengan kondisi yang jauh lebih baik. Perasaannya entah mengapa terasa bahagia. Ia sudah kembali ke kosan tercinta dan menyendiri kembali.
Semalam ia bermimpi yang membuatnya senyum nggak jelas sedari tadi.
Mimpi jadi pacar Lee Min Ho!!
Idihh, seumur hidup baru kali ini mimpi aneh begitu.
Apa karena sebelum tidur, dirinya tak sengaja melihat postingan kawan yang share foto artis Korea itu ya? Hum bisa jadi, pikir Nira.
Melihat jam dinding yang jarum pendeknya sudah di angka enam, Nira segera beranjak dari tidurnya. Kali ini ia tak boleh kesiangan. Malu sama calon suami.
Eh, ngapain juga mikirin begitu. Peduli amat.
Selesai bersiap dan memastikan tidak ada yang tertinggal, Nira keluar pintu kosan, tak lupa menguncinya.
Jalanan sudah ramai dengan kendaraan yang lalu lalang. Halte yang biasa tempat Nira menunggu bus pun sudah penuh dengan para pekerja dan anak-anak sekolah. Nira melipir di pinggiran agar tak terlalu berjejal dengan yang lain.
"Eh, ada mbak yang waktu itu." Suara seorang lelaki muda dengan seragam putih abu-abu menyapa dengan cengirannya.
Nira hanya mengernyit, mencoba mengingat siapa lelaki muda ini. "Siapa? Saya kenal?"
"Ya ampun! Saya dilupain! Jahat!"
"Lebay!"
"Masa lupa?"
"Emang Anda sepenting itu untuk saya ingat." Nira bersedekap menatap meremehkan.
"Baiklah. Saya bantu mengingatkan. Yang tawuran itu loh. Hehehe," cengirnya.
Nira terdiam sejenak mencoba mengingat sesuatu.
"Oh, iya. Saya ingat sekarang."
"Good. Akhirnya saya diingat juga."
"Sekolah yang bener. Jangan tawuran mulu."
"Siap! Saya akan sekolah yang benar lalu mencari duit yang banyak untuk melamar si mbak. Tunggu saya ya mbak."
Nira hanya mencebik. Apa-apaan maksud perkataannya. Saat Nira hendak menjawab, suara klakson yang nyaring mengalihkan perhatiannya.
Semua mata ternyata sudah mengarah padanya.
"Masuk!"
Nira hanya terbelalak melihat seseorang di depan sana.
***
Piss✌️
Kira-kira kalian punya pernikahan impian yang gimana nih?

KAMU SEDANG MEMBACA
Omku Mesum
ChickLitWARNING 21+ Nira memiliki sebuah rahasia masa lalu yang selalu ditutup dengan rapat. Hingga tiba-tiba hadir seseorang yang secara ajaib mengetahui semua rahasia masa lalunya. Membacanya seperti buku yang terbuka.