Habibie Mine 12

29.5K 2.3K 91
                                    

🦋 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 🦋

Apa yang menjadi takdirmu akan datang  kepadamu, ia tidak akan pernah salah tempat apalagi salah alamat.
-Habibiemine-

"Sayang, masih lama? Bentar lagi acaranya sudah mau mulai ini," ucap Habibie dari luar kamar.

Sedangkan Jasmine masih sibuk dengan model hijabnya. Ia masih terus berdiri di depan kaca.

"Jasmine."

"Bentar, Mas. Lima menit lagi."

Habibie menghela napas pelan. Perasaan Jasmine sudah mengatakan lima menit lagi sebanyak 10 kali.

Sekitar 10 menit kemudian. Jasmine akhirnya keluar dari kamar. Ia menghampiri Habibie yang tengah duduk di sofa ruang tengah.

"Suamiku.... Aku nggak lama, kan?"

Ingin marah tapi melihat wajah polos istrinya, Habibie jadi tidak tega. Ia menghela napas. Berdiri dari duduknya.

"Iya, kamu siap-siapnya cuma sekedip mata."

Jasmine tertawa.

"Ayo berangkat sekarang."

"Kuy," Jawab Jasmine dengan riang.

Harusnya tadi mereka satu mobil dengan Ummi serta Abi. Namun, Karena harus menunggu Jasmine bersiap-siap, jadinya Ummi dan Abi berangkat terlebih dahulu.

Sekitar 20 menit diperjalanan, akhirnya pesantren milik temannya Abi sudah terlihat. Sesampainya di sana, Habibie dan Jasmine langsung keluar dari mobil.

Disaat mereka hendak masuk. Habibie sempat memperbaiki cadar Jasmine yang sedikit miring. Setelah itu, Habibie mengusap puncak kepala istrinya.

"Udah cantik?" Tanya Jasmine.

Habibie mengedipkan sebelah matanya. "Saking cantiknya saya hampir pingsan nih."

Mendengar itu, Jasmine terkekeh sendiri.

Lantunan ayat suci Al Qur'an sudah terdengar jelas sedari tadi. Kemungkinan besar acara sudah mulai. Mereka melanjutkan langkah. Sampai akhirnya Jasmine beralih duduk di tempat para tamu perempuan dan Habibie mengambil posisi di kursi tamu utama.

Tidak banyak acara yang berlangsung, karena pada dasarnya ini hanya pembukaan pesantren. Hanya ada kata-kata sambutan dari pemilik pesantren, Hadroh, dan kata sambutan dari tamu-tamu yang lain, salah satunya adalah Habibie.

Yang paling membuat Jasmine terharu adalah ketika Habibie memberikan kata sambutan dan ucapan selamat untuk pesantren tersebut, lalu, di akhir kata-katanya, Habibie memperkenalkan dirinya kepada semua tamu undangan.

Begini kira-kira kata-kata terakhir yang Habibie ucapkan.

"Sedikit cerita, tadi saya mengobrol dengan Buya Hambali, belia bertanya seperti ini, Habibie kenapa kamu lambat sekali datangnya. Saya tertawa dan kontan menunjuk istri saya. Saya jawab, 'kalau saya bilang ini karena istri saya yang terlalu lama berdandan, bisa-bisa saya disuruh tidur di luar. Jadi, alasan saya terlambat karena kesalahan saya yang terlalu lambat menyetir. Walaupun kenyataannya bukan itu penyebabnya. Tapi biarlah demi tidak merusak mood perempuan. Buay Hambali tertawa mendengar ucapan saya."

Saat itu, Jasmine dibuat menunduk malu karena Habibie. Ia tersenyum kecil di sana.

"Lalu, Buya Hambali mengatakan, kenalin istrimu ke para tamu. Agar menambah tali persaudaraan. Jadi, izin, saya ingin memperkenalkan istri saya. Namanya Jasmine Hasyim, dia duduk di kursi paling depan, yang mengenakan hijab serta cadar hitam." Habibie menunjuk ke arah Jasmine.

Habibie Mine (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang