🦋 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 🦋
•
•
"Mbak, di sini ada ekor duyung?"
Pertanyaan Habibie membuat sang kariawan penjual ikan itu terdiam bengong. Sedangkan Fahmi sibuk menutup mulutnya berusaha menahan tawa di belakang Habibie.
"Ikan duyung?" tanya sang kariawan sekali lagi.
"Iya, Mbak. Ekor duyung yang di film-film. Ada, Mbak?"
Perempuan itu menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Kalo itu mah nggak ada di sini, Mas. Ini tu kios penjual ikan. Bukan penjual kostum. Kalau mau cari ekor duyung. Mas ke kios yang di sebelah cake Amor aja."
"Istri saya juga bilangnya gitu, Mbak. Tapi kata penjualnya nggak ada."
"Penjualannya kakek-kakek pake sorban, ya?" tanya sang penjual ikan.
Habibie mengangguk.
"Pantes aja. Itu namanya Tok Dalang. Biasanya kalo ada cowok yang beli kostum motif perempuan. Tok Dalang pasti nggak akan jual. Katanya nggak boleh laki-laki menyerupai perempuan, begitu juga sebaliknya. Mungkin Tok Dalang mikir kalo Mas ini mau cosplay jadi perempuan gitu. Tapi kalo Mas beli kostum Spiderman pasti langsung dikasi."
"Masalahnya teman saya ini maunya kostum duyung, Mbak. bukan Spiderman," imbuh Fahmi yang membuat Habibie tambah malu.
Perempuan ber-rambut kribo itu menatap Habibie dari ujung kaki sampai kepala. Lalu, ia menggeleng kepala.
"Kalo dari bentukannya, Mas ini bukan banci deh. Keliatan LAKIK banget. Tapi kok bisa suka kostum duyung."
Fahmi mengulum bibirnya ke dalam demi menahan tawa yang pasti akan membuat Habibie marah.
"Buat istri saya, Mbak. Bukan buat saya."
"OOO, gitu toh. Yaudah. Mas bilang aja sama Tok Dalang kalau Mas mau beli kostum buat istri, Mas. Pasti di kasi plus dikasi diskon."
Habibie langsung mengangguk. Ia menatap Fahmi yang masih seperti orang bodoh karena ketawa.
"Yasudah, terima kasi, Mbak. Kita pergi dulu. Assalamu'alaikum."
Habibie langsung menarik Fahmi agar segera pergi dari sana.
***
Sesampainya di kios penjual kostum itu. Habibie langsung dihadapkan dengan Tok Dalang, lagi.
Laki-laki berbadan kurus lengkap dengan kipas berkarakter Dora yang selalu siap memberi angin kepada Tok Dalang.
"Kalian lagi? Mau beli apa? Kostum duyung, ha?"
Habibie mengangguk.
"Astagfirullah. Penampilan sudah seperti penghuni surga tapi masih berani menyimpang." Tok Dalang menatap Fahmi. "Di antara kalian berdua siapa istri dan suaminya, ha? Supaya saya gorok leher kalian para pelangi ini!"
Keduanya langsung kaget. Habibie bahkan sampai mengundurkan langkahnya karena se terkejut itu.
"Astagfirullah, Tok. Saya ini normal. Cita-cita saya aja punya bini 4. Kita ini bukan kaum pelangi. Nauzubillah," jawab Fahmi dengan cepat.
"Saya tidak percaya. Kalian ini pasti komplotan gay. Ngaku!"
Habibie menggeleng kepala mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Habibie Mine (TERBIT)
RomanceSegera terbit dengan cover dan isi baru di novel🙌🏻 Tentang Al Habibie Akbar yang berstatus Gus. Namun, perilakunya benar-benar tidak seperti seorang Gus pada dasarnya. Habibie liar, bahkan ia pernah kabur dari rumah karena orangtuanya menyuruh ia...