Habibie Mine 25

25K 2.3K 175
                                    


🦋 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 🦋

"Assalamu'alaikum. Istrinya Habibie lagi di mana?"

Laki-laki itu baru pulang dari rumah Zhafira. Baru saja ia memasuki rumah, bau masakan sudah tercium di hidungnya.

"Jasmine..."

Berkali-kali Habibie memanggil perempuan itu. Namun, satu sahutan pun tidak ada. Ketika ia memasuki ruang dapur. Habibie langsung diam di tempat ketika melihat Jasmine yang ternyata tengah sibuk.

Perempuan itu berusaha berjinjit di depan rak besar itu. Sepertinya ia ingin mengambil sesuatu. Namun tidak kesampean.

"Astagfirullah. Ini rak-nya yang ketinggian atau Jasmine yang kependekan sih."

Tangannya berusaha meraba-raba di sana.

"Ya Allah tolong dong bantu manusia mungil ini. Pengen ngeluh karena kependekan tapi kata suami Jasmine, pendek itu lucu. Bantu ciptaan mu yang paling lucu ini, Allah."

Habibie menahan gelak tawanya mendengar ucapan istrinya. Dan di sana, Jasmine benar-benar menyerah. Ia menunduk lesu di depan rak itu.

"Gini nih kalau bidadari tanpa sayap. Jadi gak bisa terbang, kan. Gimana ya caranya supaya bumbu masaknya bisa Jasmine gapa......"

Ucapan Jasmine terpotong ketika dengan tiba-tiba tubuhnya di angkat ke atas sampai rak itu sudah berada di hadapannya.

Jasmine menoleh ke sebelah wajahnya, ia melihat Habibie yang tersenyum hangat.

"Astagfirullah, Mas. Ah, kaget banget. Aku pikir aku punya sayap karena tiba-tiba terbang," ucap Jasmine dengan wajah keget.

Habibie tertawa kecil melihat raut istrinya.

"Ambil gih yang kamu butuhkan."

Jasmine mengambil bumbu sayur lodeh dan juga beberapa bumbu yang ia butuhkan. Setelah itu, Habibie mulai menurunkan istrinya.

"Kenapa nggak pakai kursi, sayang?"

"Takut jatuh. Makanya jinjit aja, eh malah nggak nyampe juga ternyata."

Habibie mengusap puncak kepala istrinya. Kemudian ia mencium kening Jasmine.

"Lucu banget bumil satu ini. Yasudah, kamu lanjut masak gih. Mas pindahin dulu barang-barang yang di atas ke rak bawah, supaya kamu nggak kesusahan lagi, ya."

Jasmine jadi gemas sendiri ke suaminya yang peka ini.

"Mas, bungkuk dulu coba."

"Bungkuk?" tanya Habibie.

"Iya, sejajarin dulu mukanya sama muka Jasmine."

Laki-laki itu menurut. Ia membungkuk demi mensejajarkan wajahnya dengan perempuan itu.

"Kenapa disuruh bungkuk?" Habibie bertanya.

Dengan sangat gemas, Jasmine mencubit kedua pipi Habibie.

"Utututututu, suami akoh. Ganteng banget sih, jadi pengen makan deh."

Kedua mata Habibie langsung melotot. Keningnya langsung mengernyit. Kemudian Habibie menempelkan punggung tangannya ke kening Jasmine.

"Enggak panas kok. Kamu kerasukan apa sih?"

"Kok kerasukan sih, Mas."

"Habisnya kamu aneh, sayang."

Habibie Mine (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang