Habibie Mine 17

27.9K 2.3K 211
                                    

🦋 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 🦋

Perempuan adalah makhluk Allah yang paling indah, paling misterius dan paling ngeselin kadang-kadang
-Al Habibie Akbar-


"Mas geram, nggak kalau setiap hari Jasmine cemburu sama masalalunya, Mas atau sama perempuan lain?"

Masih berada di teras rumah, dan Habibie kembali menggeleng kepala. Ia yang tadi berdiri menggendong istrinya, kini beralih duduk di kursi. Ia pangku perempuan itu.

"Kesal nggak kalau setiap hari Jasmine curigaan?"

Habibie mengusap kedua pipi Jasmine. Lalu, ia tersenyum seraya menggeleng.

"Enggak. Mas paham betul seperti apa perempuan itu. Setinggi apapun ilmunya, setinggi apapun kemuliaannya, wanita itu tetap wanita. Ia pasti mempunyai sifat putri-putri Adam. Dari perasaan cemburunya, ngambeknya, dan yang lainnya. Makanya sebagai laki-laki, Mas harus sabar menghadapi sifat-sifat itu. Kalian perempuan ini memang diciptakan bengkok, maka dari itu harus hati-hati meluruskannya. Sifat manjanya, kecerobohannya, itu kesempurnaan kalian para perempuan. Walaupun terkesan ngeselin, kadang-kadang nyebelin. Tapi tetap saja perempuan adalah makhluk Allah yang paling indah, paling misterius dan paling tidak bisa disalahkan."

Habibie menatap wajah Jasmine yang tengah menyengir. Perempuan itu seolah merasa tersinggung mendengar ucapan suaminya yang memang benar adanya.

"Kenapa nyengir begitu? Apa yang Mas bilang ada benarnya, nggak?" Goda Habibie.

Jasmine menyembunyikan wajahnya di dada bidang Habibi. Ia peluk suaminya itu dengan erat.

"Maafin, He he he."

"Nggak pa-pa, sayang. Mas, kan, sudah bilang kalau itu sifat kalian. Itu kesempurnaan kalian para wanita."

Jasmine meluruskan kepalanya. Ia menghela napas pelan, ia cium hidung lelaki itu, lalu Jasmine langsung menutup wajahnya dengan kedua tangan.

Ia malu.

"Eh, udah berani cium-cium, Mas, hum? Habis dicium langsung tutup muka begini?" Goda lelaki itu.

"Mas... Jasmine malu!!!"

"Ngapain malu, Mas aja nggak malu cium kamu. Mana coba mukanya, Mas mau lihat pipi tomat istrinya Mas ini."

"Ihh, Mas, Jasmine malu......"

"Padahal udah pernah nyobain semuanya masih aja malu," ejek Habibie.

Jasmine langsung menggigit bahu kekar lelaki itu. Sampai sang empu meringis kesakitan.

"Sakit, Jasmine. Kamu mau nyiksa suami mu ini, hum?"

"Habisnya omongannya Mas nggak pernah disaring!"

Habibie langsung tertawa.

"Dingin banget ini malam. Mas ngerokok boleh, nggak?"

Kedua mata Jasmine langsung melotot. Dan Habibie malah menyengir.

"Satu saja. Boleh, sayang?" Goda lelaki itu.

Jasmine menggeleng.

"Berani nyentuh rokok, jangan harap Jasmine mau disentuh sama Mas!!!"

Habibie langsung terdiam mendengar ancaman istrinya. Sehari saja tidak memeluk perempuan itu rasanya sudah seperti ada yang kurang. Tapi ia juga ingin merokok. Sudah hampir satu bulan selama menikah dengan Jasmine, ia baru satu kali menghisap rokok.

Habibie Mine (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang