🦋 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 🦋
•
•
"Seru banget ngobrolnya. Sampai suaminya sendiri dianggurin, hum?"
Jasmine terkejut ketika dengan tiba-tiba Habibie memeluk dirinya dari belakang di hadapan anak-anak panti.
"Mas. Seru tau ngobrol sama anak-anak," ucap Jasmine.
Habibie duduk di sebelah istrinya. Dan anak-anak yang berusia 4 tahun itu menatap Habibie dengan intens.
"Ngobrol apa ni? Om boleh ikut, nggak?" kata Habibie.
"Boleh," jawab mereka semua.
"Mas. Masa tadi mereka nanya kenapa perut Jasmine bisa buncit. Kan lucu," adu Jasmine.
Habibie langsung menatap anak-anak polos itu. Lalu, Habibie mengusap perut istrinya.
"Ini Om yang buat. Keren, kan?" ucapnya.
Semua anak-anak itu langsung terkejut. Mata mereka membulat. Mulut mereka langsung berucap "WAWW"
"Kok bisa, Om. Caranya gimana?" tanya salah seorang anak perempuan yang berkuncir dua.
Habibie berdehem. Ia melipat kedua kakinya dengan benar.
"Kalo caranya belum boleh dikasi tahu. Kalau badannya sudah besar, sudah kuliah. Baru deh boleh dikasi tahu caranya."
"Yahhh, padahal pengen tau kenapa perutnya bisa gede gitu."
Habibie langsung melirik istrinya. Ia mendekatkan mulutnya ke telinga Jasmine.
"Masih lama, nggak? Mau kangen-kangenan sama kamu," bisik laki-laki itu.
"Baru sembuh juga!"
"Karena baru sembuh makanya mau nuntasin kangennya, Sayang." Ucap Habibie.
Jasmine menatap jam dinding. Ternyata mereka sudah 3 jam berada di panti asuhan. Habibie juga belum makan. Kasihan sekali.
Dan setelah itu Jasmine pamit kepada anak-anak panti serta para pengurus yayasan tersebut.
***
"Ternyata ada Untungnya juga Mas jadi duyung. Terima kasih Allah, terima kasih Adek Bayi, terima kasih kolam renang. Akhirnya Habibie nya Jasmine bisa kembali."
Ia memeluk Habibie. Menyenderkan kepalanya di dada bidang suaminya. Habibie jadi gemas sendiri. Ia melirik ke bawah di mana Jasmine mendongak menatap dirinya.
"Mas jahat banget ya waktu itu, hum?"
"Banget. Jasmine sakit hati. Jasmine nangis," adu perempuan itu kepada suaminya.
Habibie tersenyum kecil. Ia menundukkan kepalanya untuk mencium ubun-ubun perempuan itu.
"Maaf, ya, Istri kecilnya, Mas."
Jasmine mengetuk-ngetuk jemarinya ke dada polos Habibie. Ia mengukir abstrak di sana. Habibie yang menyadari keterdiaman itu langsung mengeratkan pelukannya pada Jasmine.
"Pengen gendong kamu ala koala, tapi ada Adek bayi, takutnya nanti anak kita jadi geprek," ucap Habibie.
Kedua mata jasmine mengerjap sekilas. Ia menatap perutnya yang sudah besar itu.
"Mas," panggilnya dengan pandangan yang masih ke perutnya.
"Dalem, Sayang."
"Bentar lagi kita udah jadi orang tua. Kita bisa, nggak, ya, jadi Abba sama Umma yang baik buat dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Habibie Mine (TERBIT)
RomanceSegera terbit dengan cover dan isi baru di novel🙌🏻 Tentang Al Habibie Akbar yang berstatus Gus. Namun, perilakunya benar-benar tidak seperti seorang Gus pada dasarnya. Habibie liar, bahkan ia pernah kabur dari rumah karena orangtuanya menyuruh ia...