🦋 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 🦋
•
•
Sebenarnya Jasmine ingin berbelanja ke supermarket ditemani Habibie. Namun, karena laki-laki itu masih harus bekerja. Jasmine jadi meminta Fahyra menemaninya.
Keduanya berangkat dengan mobil milik Habibie. Jasmine yang tengah menyetir sesekali melirik ke Fahyra yang diam saja. Tidak seperti biasanya.
"Fahyra, kamu kenapa? Sariawan?"
Gadis remaja itu mendengus lesu. Ia menggelengkan kepalanya.
"Lalu? Kamu malas ngomong? Dari tadi diem aja."
"Bukan malas ngomong, Ning. Fahyra tuh lagi gelisah, galau, merana. Tinggal meriang sama goyang dumang nih yang belum."
Alis Jasmine langsung mengernyit mendengarnya.
"Ustad Fahmi udah resmi pindah. Pagi tadi itu tuh pagi yang paling suram di hidup Fahyra, Ning. Biasanya tuh habis salat Dhuha. Mata Fahyra akan bersinar melihat wajah tampan Ayang Fahmi. Tapi sekarang? Boro-boro cuci mata, batang hidungnya aja udah gak keliatan."
Fahyra menatap Jasmine. Ia memperlihatkan raut melasnya kepada menantu pesantren tersebut.
"Fahyra kayaknya lagi kerasukan nasib sialnya Fajar deh."
"Fajar? Siapa lagi?" tanya Jasmine.
"Fajar yang itu loh, yang nangis-nangis. Dia itu kayaknya titisan dan next generasi Fiki Prasetyo. Kata-katanya diluar galaksi. Yang gini nih kalo ngomong. 'Cinta tidak selamanya indah setidaknya saya punya perjuangan' yang itu loh. Ning gak tau?"
Jasmine kembali mengernyit keningnya. Ia menggeleng benar-benar tidak paham dengan apa yang gadis itu katakan.
"Ah, payah. Padahal Fajar sad boy itu terkenal."
"Yaudah sama dia aja."
"Astagfirullah, pait pait pait. Nauzubillah. Fahyra cuma mau Ustad Fahmi! Karena bersama Ustad Fahmi, Fahyra siap mencetak bibit-bibit unggul untuk masa depan yang cerah. Liat aja Ustad Fahmi. Ganteng, manis, yang pasti suka bikin Fahyra khilaf......"
"Istighfar Fahyra istighfar. Ustad Fahmi juga milih-milih nyari istri."
Fahyra langsung melototkan matanya ke Jasmine. Tidak terasa supermarket sudah di depan mata. Fahyra dan Jasmine turun dan mulai memasuki tempat berbelanja itu.
"Kalau Fahyra mau beli makanan, silakan. Saya yang bayar."
"Aseek, Fahyra demen nih yang kayak gini. Sering-sering aja traktir Fahyra. Kalo bisa traktir di Store Dior, Store Hermes, Store Chanel, Store Louis Vuitton, ya."
Jasmine menggeleng kepala. Ia sentil pelan kening Fahyra.
"Ini defenisi dikasi pulau minta dunia. Ngelunjak!!"
Fahyra tertawa renyah. Sampai akhirnya keduanya mulai mengambil bahan-bahan dapur yang dibutuhkan.
"Ning, Adek yang di dalam perut kapan keluarnya? Supaya Fahyra bisa nabung dari sekarang."
"Memangnya kamu mau beliin apa buat sia Ad...."
Ucapan Jasmine terhenti ketika langkahnya dihalangi oleh seorang pengunjung supermarket itu juga.
Jasmine memutar bola mata jengah. Dan Fahyra sudah tersenyum lebar di belakang Jasmine.
"Allow Ning Zhafira!" sapa Fahyra dengan begitu ramah. Sebab ia tidak tahu apa masalah yang terjadi diantara Jasmine dan perempuan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Habibie Mine (TERBIT)
Storie d'amoreSegera terbit dengan cover dan isi baru di novel🙌🏻 Tentang Al Habibie Akbar yang berstatus Gus. Namun, perilakunya benar-benar tidak seperti seorang Gus pada dasarnya. Habibie liar, bahkan ia pernah kabur dari rumah karena orangtuanya menyuruh ia...