Habibie Mine 42

21.7K 2.2K 145
                                    

🦋 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 🦋

Setelah Al Birru tidur dengan lelap, Jasmine kembali mendekati Habibie yang sudah menunggunya di kasur. Dengan sangat manja, laki-laki itu merentangkan tangannya meminta Jasmine untuk memeluknya.

"Mas, kok jadi gini si? Bukannya tambah cool karena udah jadi Bapak-bapak, ini malah tambah manja," ucap Jasmine yang justru tidak ditanggapi Habibie.

Ia malah menarik pinggang Jasmine, ia peluk tubuh istrinya, menyenderkan kepalanya ke dada perempuan itu. Dengan sangat peka, Jasmine duduk dan mulai menyisir rambut laki-laki itu dengan jemarinya.

"Mas kenapa?"

"Cemburu," jawab Habibie dengan suara yang tersembunyi di dada Jasmine.

"Cemburu? Sama siapa?"

"Birru. Kamu lebih perhatian sama Birru dibanding sama, Mas. Dari pagi kamu sibuk kasi Asi sama Birru. Mas dianggurin."

Kening Jasmine langsung mengernyit. Ia menggeleng kepala. Bisa-bisanya suaminya ini cemburu ke anaknya sendiri.

"Astagfirullah, Mas. Cemburunya dikira-kira dong. Birru itu anak kamu. Masa masih cemburu sih."

"Harusnya kamu adil. Jangan Birru terus," racau Habibie lagi.

Jasmine menghela napas pasrah. Beginilah nasih punya dua bayi. Susah sekali.

Setelah melihat Habibie yang diam di pelukannya. Jasmine seketika merasa bersalah. Seharian ini Habibie memang ditelantarkan karena Birru benar-benar nakal.

Jasmine kembali mengusap rambut suaminya. Ia menunduk dan mencium singkat hidung Habibie.

"Udah ah. Badan Segede gini masa masih manja. Malu sama Abang Birru tuh."

Habibie menggeleng. Ia terus memeluk Jasmine tanpa berniat ingin melepas pelukan itu.

"Jasmine, jangan dilepas. Mas masih mau peluk kamu."

"Sebentar aja, Mas. Jasmine mau ambil minum buat Mas."

"Nggak usah. Kamu di sini saja temani Mas."

Jasmine benar-benar pasrah. Habibie lebih nakal daripada Al Birru. Jadi, dengan sangat berserah diri, Jasmine diam di sana. Ia biarkan Habibie memeluknya selama yang laki-laki itu inginkan.

Sampai tiba-tiba suara bel rumah menyadarkan keduanya. Habibie langsung duduk dan menatap Jasmine.

"Mungkin itu Ummi. Tunggu di sini, ya. Mas yang buka," ucap Habibie.

Ketika Habibie hendak keluar. Jasmine sempat menghentikan suaminya.

"Kenapa, Sayang?" tanya Habibie dengan bingung.

Jasmine menunjuk dada Habibie. Dan di sana, pandangan laki-laki itu menunduk memperhatikan kancing bajunya yang terbuka di bagian dada.

"Roti sobeknya punya Jasmine. Nggak boleh ada yang lihat kecuali Jasmine. Tutup dulu," ujar perempuan itu yang membuat Habibie terkekeh.

"Iya, ini punya kamu. Semuanya punya Jasmine. Ok?" Habibie tertawa saat merapikan bajunya. Setelah itu ia lanjut menuju pintu.

Ketika sampai di ambang pintu, dan saat pintu itu terbuka. Habibie terdiam melihat siapa yang datang.

"Assalamu'alaikum, Gus Habibie."

Ada deheman dari Habibie sebelum akhirnya ia menjawab. "Waalaikumsalam, Gus Ali. Zhafira," jawabnya kepada dua orang itu.

Habibie Mine (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang