🦋 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 🦋•
•
"Keluar dari rumah tanpa izin dari suami dan pulang-pulang diantar sama laki-laki. Bagus!!!"
Suara Habibie membuat Jasmine terkejut. Ia melipat payung tadi dan langsung mengulurkan tangannya, ia ingin menyalim suaminya. Namun, Habibie sama sekali tidak menerima uluran tangan tersebut.
"Kenapa bisa diantar sama Ali?"
Jasmine langsung menyembunyikan tangannya dari hadapan Habibie.
"Tadi Jasmine nggak sengaja ketemu sama dia. Kalau pesan taxi, keburu nanti kemalaman pulangnya. Jadi, Jasmine Nerima tawarannya Ali."
"Kamu nggak izin sama saya?!"
Jasmine mendongak menatap wajah Habibie.
"Kamu tahu nggak kalau dari tadi saya khawatir sama kamu. Dan sama sekali kamu nggak ada niat untuk meminta izin sama suami kamu."
Jasmine masih diam.
"Kamu nggak mikirin perasaan suami kamu, ha? Kamu pikir saya nggak cemburu lihat kamu dengan Ali seperti tadi? Kamu pikir saya nggak cemburu, Jasmine?"
"Kamu dengar Mas ngomong, nggak?" tanya Habibie dengan tegas.
Jasmine melepas hijabnya. Ia benar-benar capek seharian ini. Ia pusing mendengar ucapan dan amarah Habibie.
"Jasmine!"
"Aku sama Ali nggak ada apa-apa, Mas."
"Kenapa kamu tidak meminta izin sama saya kalau kamu sama Ali nggak ada apa-apa?"
Jasmine langsung menatap wajah Habibie dari pantulan kaca besar itu.
"Mas nuduh Jasmine? Mas pikir Jasmine semurah itu jadi perempuan? Mas nggak percaya sama istri Mas sendiri?"
Habibie menggeleng. "Saya cemburu, Jasmine. Cemburu, bukan tidak percaya sama kam..."
"Sama aja!!!"
Jasmine memotong ucapan Habibie. Ia berdiri dan menatap tajam laki-laki yang berada di hadapannya.
"Perlu gitu Mas cemburu sama Jasmine? Segitu nggak percayanya? Aku lagi ngandung anak kamu loh, Mas. Menurut kamu aku bakal tega gitu selingkuh ataupun gatel ke laki-laki lain?"
"Jasmine, maksudnya Mas bukan begitu."
Perempuan itu menepis tangan Habibie yang berusaha meraih tangannya.
"Mas jahat banget. Padahal aku udah telfon berulang kali tapi Mas sendiri yang nggak jawab telfon aku, sudah nitip pesan juga ke satpam buat kasi tahu ke Mas kalau aku pergi ke Gramedia. Dan tanpa mencari tahu kebenarannya Mas nuduh Jasmine yang enggak-enggak?!"
"Jasmine, dengerin Mas du..."
"Jangan pegang-pegang aku!" Jasmine mengambil guling dan selimut. Ia melempar dua benda itu ke Habibie.
"Aku nggak mau tidur sama kamu. Keluar!"
"Sayang."
"Jangan pegang-pegang!!!" Jasmine menghindar dari habibie.
"Dengarin Mas dulu, sayang."
"Kamu nggak mau dengarin penjelasan aku! Jadi, aku juga nggak mau dengarin penjelasan kamu. Sekarang aku minta kamu keluar dari kamar ini!!"
Habibie menggeleng. Matanya berkaca-kaca. Ia menjatuhkan bantal serta selimut yang Jasmine berikan. Kemudian ia merendahkan tubuhnya dan langsung memeluk Perut Jasmine.
KAMU SEDANG MEMBACA
Habibie Mine (TERBIT)
RomanceSegera terbit dengan cover dan isi baru di novel🙌🏻 Tentang Al Habibie Akbar yang berstatus Gus. Namun, perilakunya benar-benar tidak seperti seorang Gus pada dasarnya. Habibie liar, bahkan ia pernah kabur dari rumah karena orangtuanya menyuruh ia...