Dunia Maudy (3)

20.8K 1.4K 32
                                    


aku updet nichhh, jgn lupa vote ya ges ya hehe

.

.

.

.

.

"Maudyyyyyyyy" Jerit Caca histeris begitu Maudy baru saja duduk dibangkunya.

Gadis yang baru saja melewati pintu kelas itu dengan cepat menghampiri Maudy dengan wajah seperti menahan berak kalau kata Maudy.

"apa sih" ujar Maudy berusaha santuy meski ia ketar ketir sendiri menebak penyabab temannya mereog seperti ini.

"apa sih, apa sih, bangke lu emang" ujar Caca kian kesal.

"lu kenapa sih Ca?" tegur Gita yang diangguki Lili, ikut heran karena Caca datang-datang sudah teriak, yah meski biasanya juga begitu, tapi Caca hanya akan histeris jika terkait dengan idola mereka.

"lu berdua tenang karena lu pada gak ngeliat apa yang tadi gue liat di parkiran"

Lili dan Gita saling berpandangan heran.

Sementara Maudy yang sebentar lagi yakin akan dihakimi mencoba menghembuskan nafasnya dan menguatkan mentalnya menghadapi orang-orang gila disekelilingnya ini.

Pantas saja mereka sinting seperti ini, ternyata idolanya juga sinting, Dika contohnya.

"kalian tau? Nih orang..." Caca menunjuk Maudy dengan dramatis.

"dia dateng barengan kak Dikaaaaa" ujar Caca kian kencang karena rasa kesalnya.

"a-apa?" Lili masih mencerna.

"dia dateng sama kak Dikaaa, diboncengin guys, bayangin dia dibonceng kak Dikaaa" setelah mengatakan itu Caca terduduk pasrah dibangkunya.

"APA???" Lili dan Gita sama-sama berucap kaget.

"demi apa Maudyyyy???" kini giliran Lili yang histeris, gadis itu dengan cepat menghadap Maudy dan mengguncang-guncang bahunya.

"apaan sih" Maudy yang masih kesal dengan kejadian tadi kian risih dengan kelakuan teman-temannya, ditambah ucapan penuh histeris mereka juga menarik perhatian teman sekelasnya yang lain, jadilah kini Maudy dikerumuni seolah ia adalah artis yang ditunggu klarifikasinya.

"jelasin!" ujar Gita menuntut yang diangguki teman-temannya yang lain.

Maudy meraba dadanya pelan, sepertinya ini ujian, karena memang semasa SMA-nya ini, hidupnya stabil-stabil saja.

"jadi..." sebelum melanjutkan ucapannya Maudy menatap sekeliling, dan pandangan lapar teman-temannya benar-benar membuatnya ngeri.

@@@@@

"Maudyyy gue masih gak kebayang lo diantar kak Dika" ujar caca merebahkan kepalanya dimeja.

Kini mereka tengah berada di kantin sekolah untuk mengisi perut mereka.

"iya anjir, si Maudy hoki banget, harusnya motor gue juga mogok begitu terus kebetulan kak Dirga atau kak Dika lewat dan nawarin gue tumpangan" Lily menyetujui.

Maudy memang berbohong pada teman-temannya, rasanya masih sulit dan cukup membingungkan untuk mengungkapkan yang sebenarnya.

"Sst.. sstt... itu mereka" bisik Gita saat menyadari kedatangan cowok-cowok yang mereka idolakan itu.

Caca yang tadinya merebahkan kepalanya seketika bangun dan terduduk tegap.

"gila Maudy, sono liat kak Dika baik-baik, lo dibonceng cowok seganteng ituuuu Maudyyy anaknya bu Lastriiii"

My Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang