Beberapa tahun kemudian
-
Arini menghirup udara pagi ini dengan penuh perasaan. Bagaimana tidak, ini adalah hari pertama ia akan melakukan magang disalah satu perusahaan swasta di pusat ibukota.
Rasanya masih sedikit tak percaya jika ia akan benar-benar terjun dalam dunia kerja. Ya... magang juga termasuk bekerja kan? Meski hanya untuk beberapa bulan, ringis Arini dalam hati.
Semua ini berkat rekomendasi dosennya yang baik hati, Arini dan kedua temannya bisa menginjakkan kaki di perusahaan ini. Rasa antusias, tegang, senang, semuanya melebur menjadi satu hingga membuat gadis itu tak bisa mendeskripsikan perasaannya saat ini.
Setelah cukup lama mengurai rasa tegang, Arini bersama kedua temannya- Galuh dan Marsya kemudian dibawa menuju sebuah ruangan dan diminta untuk menunggu seseorang.
Suara derap langkah kaki yang mendekat membuat Arini dan kedua temannya menegapkan badan mereka, seketika jantung yang sudah normal kembali memompa hebat.
Seorang wanita dewasa dengan penampilan yang begitu menawan berdiri dihadapan ketiganya. Wanita cantik tersebut tersenyum ramah dan menyalami mereka satu-persatu.
Arini dan teman-temannya terhenti dari rasa terpukau mereka ketika wanita yang memperkenalkan diri sebagai Starla tersebut mulai bertanya-tanya.
"duh, masih muda-muda banget!" celetuk Starla setelah ketiganya memperkenalkan diri dengan sangat lengkap.
Wanita itu ternyata cukup ramah dan bersahabat sehingga Arini beserta temannya mampu menjawab setiap pertanyaan dengan lancar dan cukup santai.
"selamat bergabung ya guys, saya harap kalian bisa membaur dengan baik dan tentunya belajar banyak disini" ungkap Starla lugas.
Mereka berbincang cukup lama, hampir 40 menit, Starla bahkan sempat menceritakan jika dosen yang merekomendasikan mereka adalah temannya semasa kuliah.
Setelah dirasa cukup lama, barulah Starla mencukupkan perbincangan mereka dan mengantar sendiri ketiganya pada devisi masing-masing.
"BTW saya nempatin kalian di ruangan yang beda-beda loh" ujar wanita itu sembari memimpin mereka berjalan.
Ketiganya saling bertatapan kaget. Tadi Starla tidak membicarakan hal tersebut sehingga membuat mereka tidak berpikir demikian.
"hayooo gak boleh takut karena ga ada temen, justru ini biar kalian belajar beradaptasi, hal yang paling penting dalam dunia kerja" ujar wanita itu lagi seolah bisa menebak isi pikiran ketiganya.
Satu persatu, Galuh dan Masrya sudah diantarkan ke ruangan masing-masing. Kini giliran Arini yang akan memasuki ruangan tempatnya bertugas untuk beberapa waktu kedepan.
Gadis itu masih sempatnya berdoa kecil untuk sekedar menenangkan hatinya. Ia benar-benar gugup sekarang, terlebih ketika semua pasang mata menatap penasaran kearahnya.
"Danu belum datang ya?" tanya Starla pada seisi ruangan itu.
"belum bu, mungkin sebentar lagi" jawab seorang pria berkacamata bulat.
"ah, anak itu!" Starla bersungut-sungut sembari berdecak.
Danu, ya? nama yang familiar dan mengingatkan Arini pada sosok yang lama tak dijumpainya. Sekilas gadis itu terbayang akan masa lalunya.
Suara Starla yang kembali memperkenalkan dirinya membuat Arini kembali tersadar. Gadis itu kemudian berusaha menebar senyum ramahnya pada orang-orang diruangan tersebut.
"langsung gabung aja sama yang lain ya Rin, arahan selanjutnya tunggu boss kamu dulu" ujar Starla mengusap bahu gadis itu kemudian pamit undur diri, meninggalkan Arini yang terdiam kikuk.
![](https://img.wattpad.com/cover/323691913-288-k121109.jpg)