Salah Jodoh (3)

14.7K 1.5K 153
                                    


jangan lupa tinggalkan jejak :-)

@

@

@

Ares meringis saat mencoba bangun dari tidurnya. Suara bel yang sedari tadi berbunyi membuat pria itu terpaksa beranjak.

Sejenak Ares melirik jendela yang hanya tertutup tirai transparan, rupanya diluar sudah cukup gelap.

Suara bel yang masih tak berhenti membuat pria itu terpaksa bangkit dan melangkah keluar dengan perlahan.

Wajah Aurel muncul begitu ia membuka pintu dan Ares hanya mengernyit heran, masih cukup bingung untuk melihat situasi.

"sorry ganggu, aku boleh masuk?" ucap gadis itu.

Tanpa mengatakan apapun, Ares yang masih kebingungan sedikit menyingkir dan membiarkan gadis itu masuk.

"maaf banget harus bikin kamu bangun, aku kaget pas Citra bilang kamu hampir pingsan di kantor" gadis itu kembali meminta maaf melihat wajah Ares yang masih pucat.

"gak papa" ujar Ares yang kemudian berjalan lebih dulu dan menyandarkan dirinya pada sofa.

"udah makan?" tanya Aurel perhatian.

"udah tadi sebelum tidur"

"mau buah gak? Biar aku potongin" tunjuk gadis itu pada parcel buah yang dibawanya.

Tak enak menolak, Ares kemudian mengangguk saja.

"apart kamu rapi juga ya" puji gadis itu sembari mengupas buah.

Ares kemudian ikut menatap sekeliling ruangan Apartementnya yang memang tampak jauh lebih bersih dari biasanya.

Pria itu kemudian teringat Citra tadi menemaninya. Mungkinkah gadis itu yang membersihkannya?.

"Citra yang ngasih tau?" tanya pria itu mengabaikan pembasan tentang Apartementnya.

Aurel mengangguk kemudian berkata, "kamu sakit apa sih? kecapean? Kalo kerja janga terlalu dipaksa, badan kita juga butuh istirahat" nasehatnya.

Ares hanya mengangguk pasrah, saat ini pria itu masih terlalu lemas untuk bereaksi seperti biasa. Pria itu sesekali memejamkan matanya sembari memikirkan sesuatu.

Kedangan Aurel entah kenapa tak begitu berpengaruh terhadap suasana hatinya saat ini. Mungkin karena efek tubuhnya yang belum fit.

Ares bahkan sedikit merasa lega ketika Aurel memutuskan untuk pulang. Saat ini ia mungkin masih butuh istirahat dan ketenangan, pikirnya.

Kembali ke kamar, pria itu menemukan catatan yang diletakkan didekat ponselnya.

Disitu tertulis pesan yang membuat pria itu terkekeh tipis.

"Isiin kulkas sampe full pake duit sendiri, Bersihin apart, Jagain tuan muda, Masak, Nyuapin tuan muda yang gak bisa makan sendiri (ada harga untuk semua itu boss +_+ ... Oh ya, bonus gue panggilin si Aurel. Ga mau tau bayaran gue harus berkali-kali lipat!!! DAN jangan lupa makanannya masih ada sisa, tinggal dipanasin. Makan dulu sebelum lo tepar lagi)"

Sebuah pikiran iseng terlintas dibenak pria yang tadi mengaku lemas itu dan butuh istirahat itu.

Ares melangkah menuju dapur sembari mengecek ponselnya. Tiba disana, pria itu melihat sisa makanan yang tadi dimasak Citra.

"gimana cara manasinnya?" pria itu mengirim pesan bodoh pada Citra.

Tak lama kemudian deringan ponselnya berbunyi dan Ares tersenyum puas saat melihat nama kontak yang tertera.

My Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang