Salah Jodoh (1)

18.5K 1.2K 65
                                    

haiiiiiiii, masih ada yang menanti?????

aku kambek dgn cerita baru tapi vibes2nya gak baru-baru banget denggg, as always aku selalu ngerasa ceritaku pasti mirip2 sm cerita yang sebelumnya jadi yaaahh sebatas itu ya imajinasi dan kemampuan menulisku saat ini wkwk.


.

.

.

.


"hi" sapa seorang pria dengan wajah sumringannya pada seorang gadis yang menatap jengah padanya.

Pria itu adalah Ares, teman atau mungkin bagi Citra- gadis yang disapa itu, hanya seorang kenalan lama.

"sombong banget loh! Kayak gak pernah kenal aja" ujar pria itu mengejar langkah Citra yang bergerak menjauhinya.

"ya emang kita kenal?" sahut Citra yang membuat Ares mengelus dada sabar.

"ya ampun Cit, gini-gini kita pernah deket loh!"

Citra mengernyit mendengarnya. Dekat? Gadis itu memutar bola matanya malas.

"eh Cit, si Aurel apa kabar?"

Citra menghentikan langkahnya dan menyipit pada pria itu.

"ya elah biasa aja natapnya, ntar lo jatuh cinta lagi sama gue" ujar pria itu jenaka guna menghalau tatapan mencurigakan yang ditujukan padanya.

Citra bersidekap seolah siap mengintimidasi pria yang jauh lebih tinggi darinya itu. Mungkin jika berlama-lama menatap Ares seperti ini, ia akan merasakan pegal pada lehernya.

"to the point aja deh Res, mau lo apa?"

"anjir, gue lebih tua dari lo, ya!" ujar Ares tak terima dipanggil nama begitu saja. Namun Citra hanya mengabaikannya.

Ares berdecak dan menatap kesal pada gadis itu, "parah banget nih bocah. Lagian buruk banget prasangka lo, padahal gue cuma nanyain kabar"

Citra tersenyum mencemo'oh. Ia tidak akan percaya begitu saja, apalagi setelah mendengar pertanyaan Ares tadi, gadis itu bisa menebaknya dengan jelas.

Kabar putusnya hubungan Aurel dengan sang tunangan sudah merebak kemana-mana. Pria gagal move on ini pasti sudah mendengarnya.

Kenapa Citra mengatakan Ares gagal move on? Karena nyatanya memang seperti itu. Pria yang dulunya tinggal dan bekerja di Kota seberang ini seringkali mengiriminya pesan pada berbagai macam media sosial untuk bertanya-tanya tentang Aurel. Citra yang risih kemudian berakhir memblokir semua kontak juga sosmed pria ini.

Seminggu yang lalu, semenjak satu kantor dengannya, Ares tak berhenti membututinya hanya untuk melakukan basa-basi yang sangat busuk hingga membuatnya tak nyaman.

Bahkan banyak dari teman-teman kantornya sampai membicarakan yang tidak-tidak karena Ares tampak seperti mendekatinya.

"jangan libatin gue" ujar gadis itu tegas.

"kalo lo mau deketin Aurel lagi, please gak usah bawa-bawa gue"

Setelah mengatakan itu, Citra dengan cepat berbalik dan melanjutkan langkahnya. Namun hanya sebentar karena tak lama, Ares menyusul dan mencekal tangannya.

Rasa tak suka sangat tergambar jelas diwajah gadis itu hingga membuat Ares meringis. Citra makin melotot kala Ares tak juga melepaskan genggamannya.

"eh, sorry... sorry" ujar pria itu kemudian melepaskan tangan Citra dan memberikan cengiran tipis.

My Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang