First Love (1)

27.6K 1.5K 38
                                    

.

.

.

Aku membaca deretan pesan yang berisi sebuah undangan pada grup angkatanku. Rupanya sekolahku mengadakan Reuni Akbar dalam rangka memperingati hari jadi mereka.

Tidak ada sedikitpun rasa tertarik untuk menghadiri acara tersebut. Selama ini aku memang jarang mengikuti acara-acara yang diadakan oleh teman-teman SMA-ku, baik itu sekedar kumpul-kumpul maupun reuni.

Aku hanya tetap berhubungan erat dengan beberapa teman dekatku saja, bertemupun hanya dengan mereka.

Ketika sudah kembali tenggelam dalam pekerjaanku, suara ponsel berdering membuatku kembali melirik benda itu sekilas.

Aku lekas mengangkatnya karena orang tersebut tidak akan berhenti sebelum berbicara denganku.

"kenapa?" tanyaku langsung.

"udah liat grup kan?" tanya gadis itu terdengar antusias.

"udah" jawabku seadanya.

"kali ini lo gak boleh menghindar, kita bakalan ikut. Kalo perlu gue seret lo!"

Aku mendengus malas, sepertinya acara reuni tersebut akan mengganggu hari tenangku.

"ogah!"

"eits, pokoknya gak ada penolakan, kita ikut, titik!" tegasnya.

"gue males banget Sa ikut yang beginian" ungkapku dengan nada merengek. Jiwaku sebagai introvert benar-benar tidak nyaman hanya dengan membayangkan keramaian acara tersebut.

"Jihan please, kali ini aja. Sumpah! Lo gak ada kangen-kangennya apa ama yang lain? Lo paling nongol pas ada yang nikah aja! Itupun kudu diseret juga" omel Salsa panjang lebar.

Aku kehabisan kata-kata dan hanya bisa membalasnya dengan dengusan, karena apa yang Salsa katakan adalah kebenaran.

"jangan bilang lo belum move on" tuduhnya yang membuatku berjengit tak terima.

"sembarangan!" sial, aku akan merasa tersentil jika pembahasan mulai mengaraha kearah sana. Bukan berarti yang dikatakan gadis itu benar.

Terdengar suara kekehan Salsa diseberang sana, gadis itu senang sekali membuatku kesal. "yaudah gak ada alasan, sekalian kita liat nanti gimana tampang tuh cowok sekarang, kali aja dia ikut" ujar Salsan masih sedikit terkekeh.

"dihhh" aku kembali mendelik tak suka.

"eh gue denger-denger dia udah lama gak sama Citra loh, gue liat di-"

"Salsa please..." ujarku jengah, aku tidak butuh gosip terbaru saat ini, apalagi tentan pria itu, sama sekali tidak penting!.

"ck, gak asik lo. Udah lah gue mau lanjut telponin yang lain. Pokoknya kita semua harus ikut!" ujarnya terakhir kali sebelum kembali berpamitan dan menutup panggilan.

Kalo sudah begini, mau gak mau aku pasti akan tetap ikut. Salsa dan yang lain tidak akan membiarkanku begitu saja.

@@@@@

Aku bersama teman-temanku sepakat untuk mengenakan pakaian dengan warna yang sama, agar nantinya mudah mengenali angkatan sendiri.

aku mengeratkan peganganku pada lengan Maya yang berdampingan denganku ketika kami memasuki gerbang sekolah. Acaranya memang diadakan di sekolah. Rasanya sudah lama sekali dan setelah memperhatikan sekeliling, tempat ini sudah banyak berubah.

Entah kenapa tiba-tiba aku merasa sedikit gugup. Mungkin karena sudah lama tidak bertemu yang lain.

Salsa dan Vina yang berada didepanku dengan kompak menunjuk kearah segerombolan orang yang melambai kearah kami. Dilihat dari pakaian mereka yang berwarna senada, sepertinya itu adalah teman-teman angkatanku.

My Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang