Salah Jodoh (7)

15.9K 1.5K 220
                                    

nungguin yak???


.

.

.


"Cit, bantuin gue ya"

Citra memutar bola matanya malas saat kalimat itu diucapkan berulang kali oleh Aurel yang kini datang ke rumahnya.

"Cuma lo yang bisa bantuin gue"

Dahi Citra sampai mengerut dalam mendengar ucapan permohonan gadis itu. Padahal dirinya bahkan bukan siapa-siapa Ares.

"gue bener-bener gak ngerti sama tingkah lo ini, jelas-jelas lo lebih kenal Ares" Citra tidak bisa menyembunyikan kekesalannya.

"Cit-"

"lo ama dia udah kenal lama kan? Lo pasti tau lah beberapa temennya. Bukan malah minta tolong gue yang cuma kebetulan sekantor ama dia"

"lo gitu banget sih Cit! mas Ares gak akan mungkin jengukin tante Irna kalo kalian gak akrab" nada bicara Aurel juga berubah kesal.

"lo cuma bantu ngatur pertemu-"

"enggak" potong Citra cepat.

"gue gak mau direpotin sama urusan kayak gini" tegas gadis itu memandang lurus pada sepupunya.

Sudah cukup kemarin ia terjebak akan urusan dua orang ini, sekarang ia sudah cukup lelah dan tidak ingin mengulangi hal bodoh yang menguras waktunya lagi.

Sementara itu Aurel menatap dongkol pada Citra. Hubungan mereka memang tidak akrab-akrab sekali, tapi beberapa kali meminta tolong, Citra selalu bersedia membantunya. Gadis ini adalah tipe orang yang tidak enakan.

"gini deh, lo mau apa aja nanti gue kasih" Aurel belum kehabisan akal. Bagaimana tidak? Berkali-kali ia menghubungi Ares namun selalu ditolak dan pada akhirnya juga tak digubris oleh pria itu.

"lagian lo mau ngomong apa sih? Lo yang dateng ama Lando waktu itu?" Citra menebaknya tepat sasaran.

"lo gegabah sendiri, kalo emang deket sama seseorang jangan orang lain yang lo gandeng"

"gak gitu ya!" bantah Aurel tidak terima.

"ya terus?"

"gue- gue... pokoknya gue harus ngomong langsung sama mas Ares"

"Lando emang minta balikan, tapi... gue masih bingung, makanya gue mau ketemu mas Ares dulu"

Citra sempat menganga mendengar jawaban gadis itu. Ini bukan dirinya saja kan yang merasa jika sepupunya ini terdengar seolah-olah sedang dibuat bingung oleh dua pria?, atau memang seperti itu?. Citra kemudian menggeleng tak peduli dengan pemikirannya tersebut.

"kalo Ares ga nanggepin gitu berarti emang dia udah ga mau bahas apa-apa lagi gak sih?" ucap Citra masih mencoba memberikan masukan yang menurutnya masuk akal, apalagi mendengar ucapan Ares tempo lalu padanya.

Jika ia jadi Aurel, tidak sudi ia sampai mengemis bertemu seperti ini. Sekali dicueki, setelah itu Citra akan menjadi pihak yang lebih cuek. Namun sepupunya itu tampak tak terima dengan ucapannya.

"gak usah sok tau! lo emang gak ngerti!" Kesal Aurel kemudian pergi begitu saja.

@

@

@

"Kusut banget mukanya"

Citra menatap sinis pada Ares yang duduk dikursi kemudi. Sementara pria itu hanya terkekeh dengan sikap permusuhan Citra yang kian menjadi.

My Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang