bab 5] bingung

5.2K 415 24
                                        

Keesokan paginya, cahaya mentari menyelusup masuk tanpa pamit ke sela jendela sebuah kamar bernuansa abu-abu. Didalam sana terdapat seorang remaja laki-laki dalam keadaan tertidur pulas.

Perlahan kelopak mata mengerjap kecil, terbuka dan menampilkan kiluannya. Dia adalah jay, terbangun setelah semalam terkena insomnia mendadak pasca kejadian owen.

Bukan keinginan jay untuk menyiksa dirinya, namun setiap kali dia mencoba memejamkan mata bayangan pemuda pirang itu pasti terlintas.

"Eunghh~ jam berapa." Suara parau khas orang bangun tidur.

Ia mengucek matanya, memperhatikan jam dinding yg terpajang (06.40), seketika dia terbelalak kaget, sadar kalau ia kesiangan bangun.

"Sial! aku terlambat." Berlari secepat kilat ke kamar mandi.

Tak sampai 10 menitan dia bersiap, seragam putih dan blazer merah dengan logo sma sunny. Berkaca sebentar untuk merapikan rambutnya. Membuka laci nakas disebelah tempat tidurnya menggambil kacamata cadangannya.

 Membuka laci nakas disebelah tempat tidurnya menggambil kacamata cadangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Untung masih ada cadangan."

Jay membatu kala melihat tanda merah yg sangat banyak dilehernya. Bekas perbuatan owen semalam yg jay sendiri lupa.

"Astaga, bagaimana cara menyembunyikan ini?!" Wajahnya panik, waktu yg mulai menipis mengharuskan jay untuk segera pergi.

Dalam hati berharap tidak ada satu orangpun yg sadar dengan keanehannya.

Tak ingin buang waktu, dia Melangkahkan turun berjalan ke dapur, didepan kulkas ada sebuah note kecil dari ibunya.

"Jay ibu lembur lagi hari ini. Kalau kamu tidak lelah, bisakah kamu belanja menggantikan ibu. Maaf merepotkanmu sayang. Ibu sayang kamu."  

Setelah membaca catatan dari ibunya, dan mengetahui tak ada makanan, jay memilih mengisi perutnya dengan seteguk air. Kemudian Saat berjalan ke perkarangan rumah, ia mencari keberadaan sepedanya dan baru teringat kalau malam dimana ia kabur tanpa membawa sepedanya.

"Bodohnya aku." Rutuknya pada dirinya sendiri.

Satu-satunya aternatif jay adalah bus, dia segera lari ke halte bus beruntungnya masih ada bus yg tersisa.


Sepanjang jalan jay masih memikirkan kejadian semalam. Dia yakin owen itu 100% lurus sama seperti dirinya tapi mengapa pemuda pirang itu melecehkannya? Satu poin yg tidak dapat ia mengerti sampai saat ini.

Dia yg terlalu fokus dengan pikirannya tak menyadari kehadiran minu disampingnya. Teman berambut coklatnya itu menepuk keras bahu jay untuk menyadarkannya.

"Hei! Kabur kemana kau semalam, yg lain mencarimu tau!"

Jay cuek, dia tak menanggapi minu dan meliriknya saja. Minu menjadi kesal kemudian dia memiting kepala jay, sang empu protes, menyuruhnya untuk melepaskannya.

Honest Love (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang