Bab 37] pertanda

1.2K 107 30
                                    


Vinny melihat punggung seseorang yg sangat dia kenal dia mencoba berlari cepat mendekati sosok itu.

"Jay? Itu kau." Panggil vinny.

Saat berhasil memegang pundak sosok itu vinny membalikan tubuhnya dia melihat jay yg tersenyum lembut ke arahnya.

"Vinny." Ucapnya lembut.

"Jay ini benar2 kau, aku sangat merindukanmu. Jangan menghilang lagi kumohon."

Vinny memeluk jay yg ada didepannya. Lalu menatap wajah yg vinny lihat sedikit pucat itu.

"Jay ada apa dengamu? Apa kau sakit? Ayo kita segera ke rumah sakit saja."

Saat vinny mencoba menarik tangan itu tiba2 jay menahanya lalu mengangam kedua telapak tangan vinny menyatukanya dengan miliknya.

Saat vinny mencoba menarik tangan itu tiba2 jay menahanya lalu mengangam kedua telapak tangan vinny menyatukanya dengan miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"selamat tinggal...vinny"

Vinny melihat tubuh jay yg menjadi transparan lalu mulai menghilang layaknya bunga gugur yg berterbangan.

"Jay! Jay! Ada apa denganmu. Jay jawab aku jangan menghilang."

Vinny mencoba mengapai serpihsn tubuh jay yg mulai menghilang sedikit demi sedikit lalu akhirnya hancur menjadi serpihan debu.

"JAAAYY!"

Vinny terbangun di atas kasurnya tangannya terjulur keatas.

"Haaa...untung hanya mimpi."

Vinny mendudukan dirinya ditepi ranjang mengusap kasar wajahnya.

"Apa maksudnya mimpi itu." Gumamnya.

Matanya melirik jay yg menunjukan pukul 17.40am.

'Ternyata aku tidur terlalu lama.' Batinnya.

Vinny segera beranjak dari kasurnya berjalan ke arah kamar mandi untuk sekedar membasuh wajahnya lalu berdiri didepan cermin merapikan penampilannya yg berantakan.

Perhatiannya teralihkan oleh dering ponsel miliknya segera dia menyambar ponsel miliknya yg berada diatas meja sebelah ranjang. Lalu mengangkat panggilan itu.

"Ya?"-vinny

"Cepat datang ke kantorku sekarang."

"Ada masalah apa?"-vinny

"Kau juga akan tau jika datang kesini."

"Hm. Aku akan sampai dalam 15 menit."-vinny

Vinny segera bersiap lalu keluar dari rumahnya menaiki motor hitam miliknya berkendara pergi ke tempat bosnya.
.
.
.

Tak sampai 10 menit vinny memparkirkan motornya didepan sebuah gedung yg terlihat megah. Dia melangkah masuk melihat banyak orang yg sedang melatih tubuhnya.

Pekerjaan vinny bukan sebagai karyawan gym atau lainya melainkan sebagai bahan pencobaan obat dopping untuk para atlet yg ingin cepat ungul dalam kompetisi. Meski ini bukan kemauannya tapi dia tidak punya pilihan lain kerja sampingan yg dia lakukan dulu tidak memiliki gaji yg sebesar ditawarkan oleh bossnya.

Honest Love (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang