Bab 50] endink~

3.8K 194 34
                                    

Dimalam yg  dingin karena hujan menguyur kota seoul sejak beberapa jam lalu. Tetapi berbeda dengan suasana didalam apartemen mewah milik owen. terlihat dua orang insang yg berjenis kelamin sama sedang duduk diatas ranjang king size.

Seorang yg memiliki rambut pirang emas indah dengan perawakan lebih besar sedang mengusap lembut bulir air yg turun dari helaian rambut hitam milik pemuda mungil didepannya.

Dengan penuh kelembutan dan hati2 seolah mahluk didepannya itu benda rapuh yg akan pecah bila ia memakai tenaga untuk menyentuhnya. Sosok itu adalah owen yg membawa kekasihnya jay untuk menginap di apatemen miliknya. Owen sengaja membawa jay kesini dengan tujuan untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama kekasihnya itu.

Masih fresh diingatannya bagaiaman owen dengan sigap langsung memandikannya alaaanya sih takut ada kuman yg menempel pada tubuh keksihnya.

Dengan telaten dan lembut dia Membersih setiap sudut bagian tubuh jay, membantu mengurusnya swlayaknya pengasuh, owen juga mengobati luka dipergelangan tangan jay yg terlihat lecet akibat gesekan dengan tali yg mengikatnya.

Dada owen bergerumuh hebat, emosinya muncul kembali saat matanya tidak sengaja menangkap beberapa tanda merah dileher dan dada jay, owen yakin ini adalah perbuatan vinny yg mencoba melakukan pelecehan pada kekasihnya itu.

Tapi dia mencoba sabar membuang semua emosi tak bergunanya. sekarang yg harus owen lakukan yakni menjadi kakasih yg bisa diandalkan.

Owen meredakan emosinya mengambil nafas panjang yg membuangnya perlahan. tangannya dengan telaten mengusap tubuh kaksihnya tanpa banyak bertanya. Sesekali bibirnya membubuhkan kecupan sayang pada lelaki mungil itu membuat jay lebih tenang menerima perlakuannya.

"Owen.." panggilnya lirih.

"Hmm.. ada apa baby?" Tangan owen masih sibuk dengan kegiatannya mengusap lembut rambut sang kekasih.

Sejak tadi mulutnya tak berhenti membisikan kalimat penenang pada sikecil.

"Maaf.." bisiknya suara yg jay keluarkan terdengar sangau ditelinga owen. Belum lagi dia melihat bahu kecil itu bergetar kecil seolah menahan tangisannya.

"Kenapa minta maaf? Berapa kali kubilang itu bukan salahmu baby. aku yg lalai, kau tidak pernah melakukan kesalahan apapun. Mengerti?" Owen menurunkan handuk ditangannya dan beralih melingkarkan lengan berototnya memeluk tubuh jay dari belakang.

Berbagi kehangatan pada sosok mungil didepannya. Terbukti beberapa saat kemudian tubuh jay mulai rilex dan menyandarkan kepalanya pada dada bidang owen.

Owen tersenyum kecil dan menghadiahkan beberapa kecupan sayang pada pipi pucat itu.

"Sangat nyaman bisa memelukmu seperti ini, aku harap wakty bisa berhenti untuk sesaat. Aku ingin sekali menghabiskan lebih benyak memori bersamamu.

Dari awal mulai pertemuannya, alasan yg membuat owen tertarik dan malah jatuh kedalam pesona yg dimiliki pemuda berambut kelam itu. Tidak pernah sekalipun owen membencinya yg ada malah ia merutuki dirinya sendiri kenapa baru sekarang owen tau kalau ada mahluk semanis jay didunia ini.

Jika saja owen bisa memiliknya sejak dulu tidak pernah sekalipun dirinya berniat untuk menjadi berandal seperti sekarang, berbuat onar dan tidur dengan siapa saja.

"Aku juga... aku menyukaimu owen. Memang saat pertama melihatmu, kau itu terlihat menyebalkan dan seperti orang mesum."

"Hei.. aku tidak seperti yg kau pikirkan baby." Owen mencebikan bibirnya sebal, masa iya dia dikatai mesum?

Saat itu kan mereka tidak saling mengenal.

"Mana ada orang normal yg tiba-tiba menarik orang asing kedalam gang gelap lalu menciumnya sepihak. Menurutmu itu apa?" Jay mengerling jahil sesekali tawa keluar dari bibir ranumnya.

Honest Love (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang