Pagi haripun tiba jay terbangun di ranjang milik owen. Menajamkan pandanganya yg kabur saat mencoba untuk duduk jay malah merasakan senhatan nyeri dibagian bawahnya belum lagi bagian tubuh lain yg terasa sakit.
"Shh... owen sialan." Desis jay.
Karena merasa tidak memiliki tenaga untuk bangkit dan memang tubuhnya yg lemas jay memilih untuk berbaring tengkurap saja menutup setengah tubuh telanjangnya dengan selimut lagi.
Jay berusaha mengapai ponselnya yg ada diatas nakas memeriksa apa ada pesan masuk disana jay lupa belum memberi kabar pada ibunya. Setelah itu memejamkan kembali matanya karena merasa masih mengantuk.
Ceklek
Pintu kamar mandi terbuka owen keluar dengan memakai bathrobe mandinya. Mengusap2 rambutnya yg setengah basah memakai handuk kecil. Disana dia melihat jay kekasihnya sedang tertidur dengan posisi tengkurap.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Owen menghampiri kekasihnya yg sedang tidur. Tanganya menyentuh kulit leher jay yg terdapat banyak tanda miliknya. Yg sekarang berubah warna menjadi merah keunguan.
"Apa semalam aku terlalu buas ya." Gumam owen.
Jemarinya menyentuh hasil karyanya semalam yg menghiasi leher dan punggung jay. Lalu jemarinya beralih menyentuh pipi kekasihnya mengusapnya lembut dan mencubitnya karena gemas dengan muka imut milik jay yg masih terlelap itu.
"Hmm..jangan ganggu, aku masih ngantuk tau."
Jay menepis tangan owen yg menganggunya. Owen tersenyum kecil gemas dengan kelakuan kekasihnya itu, padahal jelas2 jam sudah menunjukan 10.45 yg berarti sebentar lagi akan menjelang siang.
Tak kehabisan akal owen mendekatkan dirinya lagi menciumi tengkuk jay dan sesekali menggigitnya gemas sedangkan tangannya ia telusupkan kedalam selimut meraba paha mulus kekasihnya yg masih terbungkus selimut.
"Eungh... owen stop aku masih ngantuk." Masih dengan mata terpejam jay mencoba menepis tangan owen yg berada didalam selimut.
"Jika kamu tidak bangun, aku siap memakanmu lagi dear." Bisik owen ditelinga jay.
"Iya2.. aku bangun."
Jay membuka matanya setelah berhasil mendorong owen menjauh. Dengan susah payah jay mendudukan tubuhnya.
"Shh.. sakit sekali." Lirih jay.
"Apa masih sakit sayang? Mau aku bantu." Owen mencoba membantu jay yg terlihat kesusahan untuk duduk.
"Kau pikir ini semua gara2 siapa hah!!"
Jay mendelik pada owen menepis lengan kekar owen yg mencoba membantunya. Saat kaki jay baru akan berpijak tiba2 dia terjatuh owen dengan sigap menangkap tubuh kekasihnya sehingga tidak terjatuh kelantai.
"Kamu tidak apa2?" Tanya owen khawatir.
"Tidak ap-wahh!!" Jay merasa tubuhnya terangkat.
Owen menggendong jay ala bridal style membawanya, melangkahkan kaki menuju ke arah kamar mandi.