Jay dengan ragu mulai mengeluarkan lidahnya menjilat kepala penis owen. Wajahnya mengerut mengelengkan kepalanya mencoba memberi isyarat pada owen bahwa dia tidak mau.
Namun owen dengan kasar menjambak rambut jay mengarahkan jay didepan selangkanganya.
"Cepat jay kau tau kita tidak memiliki banyak waktu."
"Tidak owen. Kumohon jangan begini."
"Cepat hisap." Perintah owen menempelkan juniornya diwajah mulus jay mengesekanya pelan.
"Owen ak-"
Belum sempat jay menyelesaikan kalimatnya tangan owen langsung mendorong kepalanya memasukan juniornya kedalam rongga hangat milik jay. Memaksa mulyt kecil itu untuk melenar, Membuat tersedak karena junior milik owen mencapai pangkal tenggorokanya.
"Shhh...jay nggh.. teruskan." Desah owen.
"Uhuk...ugh.."
Meremas surai hitam jay mengerakan kepala jay maju mundur untuk menghisap miliknya lebih dalam.
"Aahhh...jay shh.. mulutmu sangat enakhh..baby."
Owen mendesah keras menikmari sensasi dari kuluman mulut jay yg masih amatir."Ugh..empph..owe-ngokh..mmnhp."
Jay memukul-mukul kaki owen untuk memintanya untuk memberi jeda dia tidak bisa bernafas. Namun owen malah semakin agresif dia mempercepat gerakannya membuat kepala jay pusing disetiap hentakan owen.
"Ahh jay aku akan keluar." Desah owen meremas kencang rambut jay.
Flop flop flop
Owen mencengkram kepala jay mengerakannya maju-mundur kepalanya mendongak merasakan kenikmatan dari bagian bawahnya tanpa mau melihat keadaan kekasihnya yg mulai pucat dan lemas karena kesusahan untuk menyuplai oksigen.
"Jay.. ahh.. aku keluar!! Nghh...fuh."
"Emnhh..puah...haa.. haa.."
Owen menembakan sperma miliknya didalam mulut jay. Mengeluarkan juniornya setelah ejakulasi tadi.
Netra birunya terpaku menatap wajah jay yg merah padam dengan nafas yg memburu. Owen melihat Sperma miliknya mengalir dari bibir jay karena sebagian besar sudah ditelan kekasihnya.
"Kamu sangat seksi baby."
Menyeka mulut kekasihnya dengan ujung jarinya. Mendongakan wajah jay yg berada dibawahnya.. Owen melihat tatapan mata kekasihnya yg sayu dengan rona merah menjalar di pipinya sampai telinga belum lagi bibir kekasihnya yg merah alami dengan sedikit sperma yg menempel diwajah jay.
wajah kekasihnya memang membuat owen semakin trun on sibuatnya. Owen dengan tidak sabaran membuka pengait celana jay menurunkanya sebatas lutut lalu membalikan tubuh yg lebih pendek menghadap tembok.
"Mau apa lagi." Ucap jay lirih.
"Permainan belum berakhir baby." Bisik owen lelu menjilat telinga jay yg memerah mengemutnya.
"Eungh..K-kita masih ngh disekolah...ahh owen."
Tak menghiraukan ucapan kekasihnya owen memasukan tanganya kedalam seragam milik jay mencubit nipple kekasihnya dan memeras dada jay kencang.
"Itu hukukan untukmu baby. Nikmati saja okey."
"G-gak gimana kalau.. eungh nanti ada yg ahh.. datang."
Jay berusaha lepas dari ikatan sabuk owen tubuhnya memberontak dari dekapan kekasihnya itu.
"Shh.. selama kamu diam tidak akan yg tau dear." Bisik owen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Honest Love (Revisi)
General FictionSepenggal cinta masa muda yg penuh drama dan masalah. Gak bisa bikin deskripsi langsung mampir aja ya guys. ~Selamat membaca~