Jay yg ditarik orang misterius kedalam gang mencoba memberontak.
"Sial! Bisa diam tidak sih." Teriak orang yg membekap jay.
"Hmpp..mmnp." jay mencoba memberontak dia melihat beberapa preman yg mengelilingnya.
"Ayo bawa dia. Lapor pada bos kita berhasil menangkapnya." Ucap salah satu preman
"Ini sedang ku laporkan bodoh." Balas temannya.
Namun saat mereka lengah tiba2 ada seseorang yg menyerang orang yg membekap jay.
Bugh.
"Sialan!! Apa maumu hah!" Teriak orang yg terjatuh akibat pukulan itu.
Jay melihat kesempatan kabur memukul perut orang itu lalu segera berlari menghindar, jay menatap menatap orang yg membantunya tadi.
Vinny? Kenapa dia disini.
Karena terlalu fokus malihat temannya jay tidak sadar mengehentikan langkahnya. Dibelakang jay ada preman yg membawa bongkahan kayu bermaksud memukul jay.
Jay menutup matanya dia berusaha melindungi kepalanya dari pukulan. Saat jay membuka mata dia melihat punggung vinny didepannya vinny memegang kayu itu melindungi jay dari pukulan.
"Jay kau mundur dulu. Tunggu aku selesai dengan mereka."
Jay mengangguk patuh melihat bagaimana vinny mengahajar preman2 yg berjumlah sekitar 15 orang itu dengan brutal.
Preman2 itu masing dari mereka membawa senjata ditangannya. Tapi bukannya takut vinny malah menatap mereka dengan seringai begis.
"Maju kalian semua." Ucap vinny santai.
Memasang kuda2 untuk bertarung para preman itu serempak maju berusaha memukul vinny yg malah berhasil menumbangkan mereka satu persatu.
"Haa..haa..sial."
vinny mengusap sudut bibirnya yg terluka akibat pukulan salah satu preman itu. Dia melihat orang2 itu sudah terkapar ditanah. Berjalan tidak peduli.
Setelah memastikan mereka semua tak bisa bergerak lagi vinny berbalik arah, berjalan menuju tempat jay yg menatapnya khawatir.
"Vinny kamu terluka."
Jay mengelus pipi vinny sepertinya tersabet oleh kayu tadi. Dan jangan lupakan juga sudut bibir vinny yg robek.
"Tidak apa hanya luka kecil." Vinny tersenyum lembut memandang jay.
"Tidak kita harus segara mengobatinya. Aku takut kamu kenapa2. Tadi juga aku lihat kamu terkena beberapa pukulan kan. Ayo kita cepat ke rumah sakit."
Jay menarik tangan vinny namun dengan vinny malah diam saja menunduk.
"Vinny ada apa?" Jay berbalik menatap vinny.
Namun tiba2 tubunya ditarik oleh vinny mendekapnya erat.
"Vin?" Panggil jay.
"Aku tidak apa2. Apa kamu terluka."
Vinny melepaskan pelukanya menatap jay.
Jay menggelang dia yg malah khawatir akan kondisi vinny bukanya dia yg terkena pukulan kok malah nanya kondisi jay sih."Ayo kita kerumah sakit. Aku takut kau kenapa2." Ulang jay.
"Haha.. kamu sekhawatirnya itu denganku ya."
Vinny mencubit pipi jay.Jay menepis tangan vinny dia itu sedang serius ini malah kiranya bercanda.
"Jika kamu tidak mau. Ayo kita ke apotik saja beli obat untuk lukamu." Ucap jay.
KAMU SEDANG MEMBACA
Honest Love (Revisi)
Художественная прозаSepenggal cinta masa muda yg penuh drama dan masalah. Gak bisa bikin deskripsi langsung mampir aja ya guys. ~Selamat membaca~