Bab 16.] salah paham.

3.1K 266 8
                                    

Disinilah jay menunggu kedatangan teman lamanya. Dia menatap sekitar cafe yg terlihat sama seperti saat terakhir dia bekerja 1 minggu lalu. Sebenarnya jay tidak berniat keluar dari pekerjaan nya namun ibunya yg kelewat khawatir denganya bersikeras tidak memperbolehkanya bekerja lagi entah apa alasan ibunya itu.

Kring

Bel cafe berbunyi menandakan ada seseorang yg masuk jay mengarahkan pandangnya melihat seseorang berambut merah dengan mata heterochome nya. Dia vinny teman masa kecil jay. Jay melambai kearanya.

Vinny yg melihat jay melambai berjalan mendekat kearah tempat duduk tepat disebelah jendela yg mengarah keluar.

"Sudah lama? Maaf aku agak telat." Ucap vinny.

"Tidak kok baru tadi. Aku nggak pesen minum dulu?" Tanya jay.

Vinny mengangguk lalu memanggil pelayan cafe itu. Seorang yg jay kenal sebagai senionya -yumi.
Jay menundukan kepalanya memberi salam. Yumi tersenyum melihat jay. Sedangkan vinny melihat interaksi mereka dengan tatapan bingung.

"Ehm... tolong 1 kopi vanila latte dengan sedikit gula." Vinny memandang yumi.

"Iya tuan, akan segera saya siapkan." Yumi menunduk hormat lalu berlalu pergi.

"Kamu kenal dengan pelayan itu?" Tanya vinny.

"Ouh itu, aku pernah bekerja sebentar di cafe ini dan kebetulan yg tadi adalah seniorku. Tunggu apa jangan2 kamu naksir padanya." Goda jay sambil tersenyum jenaka ke arah vinny.

Vinny yg digoda jay merasa tak nyaman.

"Tidak juga. Aku sudah mempunyai orang yg kusuka dari lama." Vinny memandang jay.

Jay bingung dengan tatapan vinny mengangkat sebelah alisnya tak mengerti maksud tatapan vinny. Saat akan menanyakanya tiba2 ponsel jay berbunyi tertera nama 'owen'

"Aku akan pergi sebentar mengangkat telfon." Jay pamit pada vinny namun tanganya ditahan

vinny menggelangkan kepalanya memberi isyarat 'tidak apa2 angkat saja disini' jay mengangguk lalu duduk kembali ke kursinya.

'Halo ada apa kamu telfon?'

'Kamu dimana?'

'Aku sedang..' jay melirik ke arah vinny

'Apa aku berbohong saja ya' batin jay dia tahu sifat owen yg terlalu posesif padanya jadi tidak mutup kemungkinan vinny bisa terkena masalah karenanya.

'Aku sedang berada dikamar . Kenapa memangnya?'

'Bohong!' Mata jay melebar.

'Apa maksudmu aku tidak bohong kok!'

'Baiklah. Kalau begitu sekarang aku akan datang ketempatmu.'

'A-apa?'

Jay mulai panik dia memandang sekitar memastikan keberadaan owen.

'Sampai ketemu disana dear.'

'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Honest Love (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang