*chapter ini mengandung adegan 18++
Setelah 15 menit mobil owen melaju akhirnya mereka sampai di basement apartemen. Owen memparkirkan kendarannya lalu keluar dari mobil. Jay mengikuti owen keluar dari mobil owen mengandeng tangan jay lembut tidak kasar seperti sebelummya.
Mereka menaiki lift menekan lantai 7 tempat apartemen milik owen. Didalam lift suasana hening tidak ada yg ingin memulai pembicaraan jay menunduk takut dia tidak berani menatap owen.
Ting
Pintu lift terbuka owen menglangkah diikuti jay yg masih menunduk tangan mereka masih bergandengan. Owen menekan sandi apartement pintu terbuka dia melangkah masuk menuntun jay ke sofa diruangan tengah.
Owen mendudukan kekasihnya lembut lalu melangkah pergi. Jay Memperhatikan owen pergu tapi tidak lama dari itu kembali lagu dengan membawa kotak p3k.
owen berjongkok dibawahnya mengambil tangan jay yg sebelumnya dicengkram kuat olehnya.
"Ada apa?" Pertanyaan keluar begitu saja dari mulut jay.
Owen mendongak memandang jay dan tersenyum kecil. Lalu menaikan lengan hodie milik jay hingga sebatas siku. Terlihat jelas bekas merah akibat cengkramanya tadi.
Owen membawa pergelangan tangan jay mendekat ke wajahnya. Menciumnya lembut.
"Maaf... lagi2 aku menyakitimu dear." Memandang jay dengan penuh penyesalan.
Pandangan jay melembut lalu mengelus helaian rambut pirang milik owen yg ternyata sangat lembut. Owen hanya menikmati belaian kekasihnya itu.
"Tak apa. Itu juga salahku karena berbohong padamu." Ujarnya halus.
"Tapi tetap saja kan.." jay menaruh jari telunjuknya dibibir owen.
Dia mengoleskan salep pada pergelangan tangan jay lalu meniupnya pelan. Selesai itu owen duduk disebelah jay mengelus pipi lembut kekasihnya itu. Jay bersemu merah karena perlakuan lembut owen padanya.
Hap
Tapi tiba2 owen mengangkat tubuh jay ke pangkuannya dan kini posisi mereka saling ber hadapan. Owen memeluk pinggang ramping kekasihnya menaruh dagunya dibahu jay.
"Jay aku ingin melakukanya denganmu." Bisik owen.
"Melakukan apa?"
Owen terkekeh kecil melihat raut polos kekasihnya yg tidak paham akan arti ucapannya.
"Olahraga malam." Ucap owen mendekatkan wajahnya pada jay.
"A-apa?"
Jay yg sepertinya sudah tau bermaksud owen langsung memberontak dan mendorong jauh wajah owen yg semakin mendekat.
"Ayolah sayang. Satu kali saja aku akan pastikan melakukanya dengan lembut nanti.""Gak mau, ujung2nya pasti pantatku sakit nanti." Protes jay.
KAMU SEDANG MEMBACA
Honest Love (Revisi)
General FictionSepenggal cinta masa muda yg penuh drama dan masalah. Gak bisa bikin deskripsi langsung mampir aja ya guys. ~Selamat membaca~