Bab 14.] maaf

2.9K 269 9
                                    

Sementara itu Shelly sampai di depan rumah jay. Dia mengetuk pelan pintu rumah itu. Setelah menunggu beberapa tidak ada jawaban. Shelly mencoba membuka pintunya dan terbuka.

"Permisi..Jay Kamu didalam?" Shelly memanggil2 pelan nama jay menegedarkan pandanganya mencari pemilik rumah.

'Apa dia berada dikamarnya.' Batin shelly

Dia menaiki tangga yg menuju lantai atas terdapat dua pintu kamar yg tertutup. Shelly melihat beberapa foto kecil jay bersama sepedanya.

 Shelly melihat beberapa foto kecil jay bersama sepedanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Imutnya.'

Shelly mengetuk pelan pintu tersebut.

Tok tok

"Jay kamu didalam?" Tanyanya dari luar.

"Jay?" Ucapnya lagi.

Merasa tidak ada tanggapan shelly membuka pintu pelan masuk ke dalam kamar milik jay yg terlihat sederhana hanya ada ranjang satu lemari dan meja belajar kecil di ujung ruangan sebelah balkon yg menghadap ke halaman depan.

Shelly berjalan mendekati ranjang terlihat jay yg tertidur dengan posisi meringkuk seperti bayi.

"Jay? Are you okay?" Membalik tubuh jay pelan.

Shelly bernafas lega ternyata jay ketiduran dengan masih menggunakan seragamnya. Ia membantu jay memperbaiki posisi tidurnya agar nyaman. Tangannya menyentuh wajah jay lembut menghapus jejak2 air mata.

"Kenapa kamu tidak bilang kalau sakit? Apa kamu tahu betapa khawatirnya aku." Shelly menunduk mengusap kelopak mata jay yg bengkak habis menangis.

"Aku tidak tau apa yg kamu pikirkan tentang ku jay. Tapi aku akan selalu ada disini tidak akan pernah bisa aku membencimu." Shelly mengengam tangan jay membawanya ke menyentuh pipinya.

Shelly duduk lantai disamping ranjang milik jay. Bersandar pada ranjang tempat jay tidur.

"Bagiku saat melihat kamu pertama kali, kamu terlihat sangat keren saat itu. Seperti seorang pangeran yg menyelamatkan tuan putri kau tau.
Ahaha... tapi mungkin itu hanya khayalanku saja kan bagaimana pun kamu tidak menyukaiku."

Shellu berhenti sejenak mengingat saat2 dimana dia pertama kali berjumpa dengan jay kenangan saat pergi ke taman bermain. Tanpa terasa air matanya mengalir.

"Meski kamu tidak bisa menerimaku jay, percayalah padaku cerita saja jika punya masalah jika aku memang tidak bisa bersamamu, berada disamping mu saja cukup."

Kepala shelly mendongak air matanya mengalir perlahan. Tapi ia segera mengusapnya bukan saatnya dia menangis yg paling penting sekarang adalah kondisi jay. Dia bangkit menyentuh dahi jay pelan.

"Lumayan hangat. Apa dia demam?" Gumamnya lirih.

"Lebih baik berjaga2 saja. Apa jay memiliki kotak p3k."

Honest Love (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang