bab 2] tertarik

5.1K 442 26
                                    

Jay berjalan menyusuri lorong koridor yg sepi, tujuannya adalah pergi ketoilet untuk sekedar membasuh muka dan menenangkan pikirannya. Sesampainya disana dia berdiri diam, memandangi pantulan dirinya yg ada dicermin, hanya seorang anak laki-laki dengan wajah biasa.

Tak habis dipikir, mengapa gadis secantik itu tiba-tiba menciumnya. Menciptakan kehebohan dihari pertama, dan sialnya dia ikut terseret arus yg dibuat.

'bagaimana bisa aku sesial ini dihari pertama.' Batin jay pasrah.

Ia menunduk memandangi kran wastafel yg masih menyala. Jay memperhatikan telapak tangannya, berbagai hal kembali terbayang dalam benak remaja itu

"Kenapa semua tidak berjalan sesuai keinginanku.. selalu saja begini." Helaan nafas panjang dikeluarkan jay.

Dia melepas kacamatanya, dan membasuh wajah piasnya, sepertinya dia terlalu memaksakan dirinya tadi malam untuk bergadang. Jadilah sekarang katuk mulai menyerangnya.

Tanpa jay tau ada seseorang yg mengamatinya sejak dia memasuki toilet. Orang itu menyeringai kala sadar bahwa kondiri tpilet sangat sepi, Perlahan dia mendekati jay.

Dari belakang jay mendengar suara langkah kaki, namun dia tak terlalu memperhatikan orang yg masuk, toh ini toilet umum siapa saja bisa kesini. Dahinya sedikit mengerut saat tak mendengar apapun lagi dia kira orang itu sudah pergi.

Namun tak ingin memikirkan lagi, jay yg merasa sudah lebih baik memutuskan untuk kembali kekelasnya.

Saat akan mengambil kacamatanya kembali, secara tiba-tiba dari belakang seseorang mencekal tangannya, tak sampai disitu saja sedetik kemudian jay merasakan hantaman disisi kanan tubuhnya.

Orang misterius itu membanting tubuhnya hingga menghantam sisi wastafel.

Bruk!

"Aw.."

Jay yg mendapat serangan mendadak tentu saja kaget, ia meringis kesakitan memegangi perut bagian bawahnya yg terbentur benda keras. Dia marah dan siap mengumpat orang brengsek yg menyerangnya.

'Sialan! Siapa yg..'

Namun umpatannya tertahan dimulut saja, saat mata jay tak sengaja bertatapan langsung dengan  sepasang manik biru indah yg menatapnya tajam.

Namun umpatannya tertahan dimulut saja, saat mata jay tak sengaja bertatapan langsung dengan  sepasang manik biru indah yg menatapnya tajam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa?" Spontan saja kata utu keluar dari mulutnya.

Siapa yg tidak binggung ketika seseorang tiba-tiba menyerangmu?

Hening.

Tak ada satu kata ataupun jawaban yg keluar dari pemuda pirang dihadapannya itu. Jay yg awalnya berniat mengumpat memilih untuk bungkam saja dia beranggapan kalau pemuda pirang itu gila.

'Mungkin saja dia orang gila yg kabur dari rumah sakit.' Pikir jay.

Dia yg berniat mengambil kacamatanya dan pergi harus gagal karena lagi-lagi pemuda asing itu memukul tangan jay, yg mengakibatkan kacamata milik jay jatuh, dan diinjak pula kacamatanya sampai hancur.

Honest Love (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang