"Nih."
Pria itu menyodorkan ice cream padaku.
"Belum gue makan." katanya lagi, saat melihatku menatap ice cream yang ia berikan.
"Jangan ganggu Seunghan lagi !"
Ah, benar. Aku baru saja mengingatnya. Dia adalah pria tinggi yang mengamuk di club Kun kemarin, ia juga yang memukuli Ten sampai babak belur.
"Lo pacarnya?" tanya gue sambil mendorong ice cream darinya, menolak pemberian pria itu.
"Lo fujo?" sahutnya santai.
"Gak."
"Kok nuduh orang sembarangan banget?!" tanyanya tidak terima.
"Yaudah, kalo gak ya jangan marah." sahutku yang hendak berbalik turun untuk menuju kelas.
Namun, tangannya menarikku.
"Gue Eunseok, temen sekelas Seunghan. Dengan ini, deal ya . Lo harus cegah temen-temen lo ganggu Seunghan." katanya menjabat tanganku.
Dengan segera aku melepaskan tanganku darinya dan hanya bisa menghela nafas kemudian pergi meninggalkannya.
Lagi pula aku tidak punya urusan dengannya. Yang mengganggu Seunghan kan Ten, bukan aku. Lagi pula Ten adalah psikopat pemula yang tidak akan bisa berhenti dengan tindakannya.
Saat aku menuruni tangga menuju kelas, kulihat Shohei keluar dari perpustakaan dan membawa beberapa buku di tangannya, ia juga hendak masuk ke dalam kelas.
"Shohei." panggilku.
Shohei menoleh padaku dan menatapku dengan datar.
"Jaketmu." katanya sambil menunjuk jaketku yang kini putih karena ketumpahan serbuk kokain saat di atap.
Aku segera membuka jaket dan membersihkannya dengan tangan kananku.
"Kamu pakai lagi?" tanya Shohei.
Plakkkk.
Belum sempat aku menjawab pertanyaan Shohei, Eunseok tiba-tiba muncul dari belakang dan menepuk bahuku dengan keras.
"Inget ya, janjinya!" katanya sambil tersenyum padaku kemudian berlari meninggalkan kami.
Raut wajah Shohei terlihat sangat dingin.
Ia kemudian meninggalkanku menuju kelas.
"Kenapa lagi sih dia?" kataku kesal dan berbelok menuju kantin.
🎄🎄🎄🎄🎄
Kulihat Seunghan melahap burgernya di pojok kantin. Ternyata ia punya keberanian juga makan saat jam pelajaran berlangsung.
Kukira ia anak yang teladan.
Ah ya, hampir lupa. Tentu saja. Karena setiap jam istirahat ia akan dianiaya Ten. Jadi tidak akan sempat untuk pergi ke kantin.
Kasihan sekali anak itu, padahal ia tidak punya salah apa-apa.
Tak lama kemudian, Ten datang bersama Jungwoo , Doyoung, dan Kun menghampiriku yang kini sedang melahap makanan.
"Ngapain kesini?" tanyaku saat mereka duduk di samping dan juga di depanku.
"Makanlah." sahut Kun sambil memanggil pelayan kantin.
"Udah mendingan lo ?" tanya gue pada Ten yang wajahnya dihiasi banyak plester penutup luka.
Ten mengangguk.
"Urusan gue belum selesai. Kita liat aja , gimana rencana gue kedepannya." sahut Ten dengan mata dendamnya, mengingat bagaimana Eunseok memukulinya dengan brutal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elite • NCT + Shohei + Riize + NCT NEW TEAM
FanfictionKepada siapa diriku harus menaruh rasa percaya? Warning: terinspirasi oleh series netflix berjudul Elite. 💗