11. After We Fell

217 35 3
                                    

Aku memeluk Shohei saat ia sudah tersadar dari pingsannya.

Kuberanikan diriku untuk lebih dulu memeluknya, karena aku sangat mengkhawatirkan keadaannya.

"Saya tidak apa-apa. Jangan nangis." ucap Shohei balas memelukku.

"Shohei, tangan lo gapapa kan?" tanyaku khawatir , sambil memegang kedua tangannya yang kini tampak memar.

Ia menggeleng.

"Cuma perih aja. Udah, kamu jangan nangis lagi. Saya jadi gak enak." kata Shohei , mengusap rambutku.

"Mulai sekarang lo gak usah ikut-ikutan main basket atau kegiatan apapun ! Gue gamau liat lo kayak gini lagi." kataku padanya.

Ia tersenyum kecil .

"Iya-iya. Kamu cerewet sekali." sahut Shohei kemudian memelukku erat.

"Saya bau keringat. Jadi saya gak bisa dipakai ya hari ini." bisiknya di telingaku.

Seketika aku merinding mendengarnya.

"Apaan sih?! Gue juga lagi gak pengen makek." kataku sambil memukul dadanya pelan.

"Tapi Shohei-

"Kenapa?"

"Jantung lo bunyinya keras banget."

Shohei langsung melepas pelukannya dan menjauh dariku.

"Mm-mungkin karena habis olahraga." sahutnya kaku.

Aku hanya mengangguk dan mengartikannya dengan caraku sendiri saja.

"Ayo ke kelas." katanya sambil menarik tanganku.

Kami pun keluar dari uks dan menuju ruang kelas, menyusul teman-temanku yang sudah lebih dulu pergi kesana sebelum Shohei terbangun tadi.

Namun saat aku baru saja sampai di kelas, teriakanku memekakkan telinga seluruh penghuni ruangan.

Bagaimana tidak, sepasang sepatu nike berwarna putih berlumuran darah kini berada di atas mejaku, yang tadinya dibungkus rapi dengan tas belanja hitam.

Tak hanya itu, secarik kertas dengan tulisan "Go to Hell" membuat tanganku gemetar.

Aku memandangi seluruh siswa yang ada dikelasku, dan menaruh perasaan curiga pada mereka.

Siapa yang menaruhnya?

Mataku menatap satu persatu wajah siswa yang saat ini sedang melihatku dengan kebingungan.

Bahkan Jungwoo ikut berteriak saat melihat darah kini mengalir ke atas mejanya. Ia mengira tas itu punyaku, dan ia sama sekali tidak menyentuhnya sampai aku datang dari uks.

"SIAPA YANG NARUH GINIAN DI MEJA GUE ? GAK LUCU LO!" teriak Jungwoo menunjuk seluruh siswa yang ada dikelas.

"Sialan ! Gue laporin bokap gue baru tau rasa !" kata Doyoung marah saat melihatku ketakutan.

Bahkan kini kepalaku terasa sangat sakit, dan badanku lemas.

Kun merangkulku dan menyuruhku duduk di kursinya.

"Tolong ya kalian, kalau mau bercanda jangan kelewatan! Kalau sampe temen gue pingsan atau sakit gara-gara kejadian ini, gue gak bakal diem. Kalian tau kan akibatnya? Udah segitu doang gue ngomong. Gue yakin kalian ngerti kalau di kepala kalian masih ada otaknya." kata Kun dengan tegas .

Doyoung segera memanggil petugas kebersihan dan menyuruhnya untuk menyingirkan sepatu nike yang masih berada di atas mejaku itu.

"Kamu gapapa?" tanya Shohei menghampiriku yang di duduk di samping Kun.

Elite • NCT + Shohei + Riize + NCT NEW TEAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang