2. Shohei

676 48 0
                                    

Kejadian di kelas tadi pagi masih terbayang dalam kepalaku, entah kenapa wajah Shohei malah berlalu lalang dalam pikiranku.

Bahkan aku sampai tidak menghiraukan Ten yang kini sibuk memukuli Seunghan, adik kelas kami yang sangat lemah.

Ia adalah penerima beasiswa prestasi tahun ini, orang tuanya bukanlah siapa-siapa. Jadi Ten bisa memukulinya hingga puas.

Aku hanya melihatnya dengan wajah datarku.

"Gimana ? Berapa kecepatan gue?" tanya Ten padaku .

Aku menunjukkan stopwatch di ponselku padanya dan membuat Ten berdecak kesal.

"Sialan. Kurang olahraga gue." katanya sambil menendang perut Seunghan dan membuat pria lemah itu mengerang kesakitan.

Aku tidak sanggup melihatnya , dan segera mengalihkan pandanganku pada Jungwoo .

Pria itu juga sibuk memvideokan Jisung yang seragamnya kini sudah robek dimana-mana.

Aku hanya memijit pelipisku dan tidak bisa berkata-kata.

Disisi lain, Doyoung juga sibuk menelan beberapa obat terlarang yang ia sembunyikan di dalam seragamnya.

Beberapa saat kemudian, Doyoung tampak tidak normal dan menikmati sesi ngefly yang merupakan efek obat itu.

Aku hanya terduduk di pinggir atap gedung sekolah kami, sambil melihat ke sekeliling.

Langit biru yang cerah, disertai dengan angin sepoi-sepoi yang menerpa rambutku, membuat diriku terhanyut dalam suasana.

Doyoung memelukku erat, kemudian memberikanku beberapa serbuk yang dibungkus rapi.

Dengan segara, aku pun menghirupnya.

Tubuhku terasa lemas, namun perasaanku menjadi lebih baik dan rasa sakitku menjadi sedikit berkurang. Tubuhku serasa melayang di udara.

Aku memejamkan kedua mataku, dan bayangan kejadian dua tahun lalu kini seperti tampak di depan mataku.

"Maaf." lirihku pelan, dengan air mata yang mengalir melewati pipiku.

Aku benar-benar melihat kejadian itu lagi, aku meraih ponsel milik Jaehyun untuk menelepon ambulan dan menyuruhnya untuk datang ke tempat kejadian.

Namun, ini hanyalah fantasiku semata.

Aku membuka kedua mataku dan menangis.

Seandainya saja, hal itu kulakukan dua tahun yang lalu, mungkin aku tidak akan dihantui oleh rasa bersalah sampai saat ini.

"Enak?" tanya Doyoung yang kini memelukku.

Segera aku melepas pelukannya, dan mengusap air mataku.

Kini badanku terasa lebih segar dari sebelumnya.

"Lo mau lupain mantan ya?" tanyanya lagi, yang membuatku kesal.

Aku bangkit dan berlari keliling atap untuk melupakan kesedihanku.

Namun, aku melihat seseorang kini sedang menyantap bekal makan siangnya.

Ia melihat ke arahku sambil mengunyah makanannya.

Shohei.

Pria itu melihatku dengan tatapan datarnya.


🎄🎄🎄🎄🎄

"Kali ini apa lagi?" tanya Taeyong padaku.

Kakakku itu sekarang berada di ruang kepala sekolah bersamaku.

"Narko- " ucapku yang kemudian Taeyong menaruh telunjuknya di bibirku.

"Oke. Biar kakak yang urus." kata kakakku itu , dan menyuruhku untuk menunggu di kelas saja.

Elite • NCT + Shohei + Riize + NCT NEW TEAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang