Festival II

147 25 5
                                    

Author pov.
🌼🌼🌼

Bruk.

Sohee menendang sekotak lilin yang ia bawa sedari tadi hingga membuat semua lilin berserakan begitu saja.

Ia mengacak rambutnya dengan frustasi saat melihat bajunya kini kotor akibat tendangan Anton.

Sohee tidak habis pikir, kenapa orang selembut Anton bisa melakukan hal seperti itu padanya. Anton benar-benar bertindak seperti preman.

Ini pertama kalinya dalam hidup Sohee, ditendang dengan kasar oleh orang yang bahkan hanya teman sekelasnya, bukan siapa-siapa dalam hidup Sohee.

Sohee benci hal yang berkaitan dengan hal kasar dan kejahatan. Karena ia dari kecil tumbuh di keluarga berada dan disiplin dalam berpikir, berbicara serta bertindak.

Selain itu ia juga harus bersikap ceria setiap saat. Karena jika ceria, suasana hati akan bahagia dan hari-hari akan berjalan sesuai keinginan.

Jika tidak menurut, akan dihukum tidak diberikan makan sepanjang hari walaupun harus menahan lapar.

Jadi-

Sohee benar-benar merasa kesal dengan kejadian yang baru saja menimpanya. Teman-teman di sekolahnya dulu tidak ada yang berani menyentuh Sohee karena mereka saling menghormati satu sama lain.

Kalau merasa tidak suka , mereka akan bilang terus terang dengan perkataan yang sopan. Bukan dengan tendangan topan yang ia alami beberapa saat lalu.

Tendangan dari seseorang berwajah kalem dan lembut.

Ya, Sohee memang bersalah karena sudah memeluk siswi baru yang Sohee kira menyukai dirinya. Lagi pula, ia memang tampak seperti menyukai Sohee.

Jadi tidak ada salahnya Sohee bahagia bukan? Jika disukai oleh gadis Asia yang berparas cantik.

Namun itu mungkin memang hanya salah paham. Gadis itu tidak menyukai Sohee. Ia hanya tertawa karena menganggap Sohee konyol.

Sohee juga menyesal terlalu ceria dan percaya diri.

"Sohee! Lo ngapain ngelamun disini?" teriak Yushi marah, melihat Sohee yang berdiri sambil melihat lilin-lilin berserakan.

"Ya Tuhan! Lo apain lagi lilinnya ? Kan disuruh bagiin ke temen-temen yang lain , lo malah buang disini." kata Yushi , berjongkok dan memungut lilin yang menggelinding kemana-mana.

Sohee tidak menjawab. Ia kemudian ikut membantu Yushi memungut lilin dan menaruhnya kembali ke dalam kotak.

"Kenapa lo sendirian?" tanya Yushi saat melihat Sohee tidak bersama patner tugasnya.

"Udah, gue sendiri aja." ucap Sohee , sambil berjalan meninggalkan Yushi dan membawa kotak itu ke arah teman-teman sekolahnya yang kini berkumpul dekat panggung.

"Kenapa lagi sih dia ? Bajunya kotor banget . " lirih Yushi bingung dan menyusul Sohee.

"Temen-temen, ini lilin buat nanti malem jangan sampai hilang." ucap Sohee sambil membagikan lilin yang ia bawa, dengan ekspresi wajah murung dan suram.

Siswa yang lain menatapnya heran, karena seragam yang ia pakai kini tampak kotor dan berbekas sepatu tercetak jelas disana.

Namun tidak ada satupun yang bertanya, karena itu bukan urusan mereka.

Sohee melirik Anton yang sibuk memegang tangan siswi baru itu, seperti tidak ingin berpisah darinya sedikitpun.

Bahkan Anton merebut lilin Riku dua kali, agar tidak mengambil lilin secara langsung dari tangan Sohee.

Elite • NCT + Shohei + Riize + NCT NEW TEAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang