International School

238 31 1
                                    

Januari 2023

Aku melangkahkan kakiku dengan tergesa-gesa. Ini adalah hari pertamaku di salah satu international school yang ada di New York.

Aku harus melanjutkan semester akhirku disini, selama enam bulan. Jadi aku harus membuat kesan pertama yang bagus di sekolah baruku.

Sedangkan Jaehyun dan Eunseok melanjutkan semester mereka di salah satu international school yang sama, tak jauh dari sekolahku.

Ah, rasanya aku ingin satu sekolah dengan mereka. Karena aku tidak pandai dalam beradaptasi.

Semoga saja hari ini berjalan dengan lancar.

Aku membuka pintu kelas, yang sudah diberitahu sebelumnya oleh kepala sekolah padaku. Entah kenapa aku merasa takut tidak karuan.

Saat pintu terbuka, kulihat semua siswa yang duduk di bangku masing-masing, menatap ke arahku. Kebanyakan dari mereka adalah siswa laki-laki. Karena kelas lain sudah penuh, jadi aku ditempatkan di kelas ini.

Situasi dingin macam apa ini?

Mereka hanya menatapku sekitar tiga detik, kemudian mereka melanjutkan kembali kegiatan mereka, yaitu belajar. Telinga mereka dilengkapi dengan headphone dan mata mereka tertuju pada layar monitor yang ada di depan.

Teman-teman sekelasku tampak sibuk , karena ujian masuk universitas tidak lama lagi. Mereka bahkan tidak sempat tersenyum padaku.

Kuperhatikan mereka satu-persatu, dan ternyata ada beberapa siswa yang mungkin berasal dari Asia.

Aku pun menutup pintu kelas, dan menuju bangku kosong yang berada di tengah-tengah.

Aku menaruh tas di atas meja dan mengeluarkan ipad serta sebuah notebook kecil.

Di depan kelas terlihat sebuah layar monitor besar, yang menampilkan seorang guru sedang menjelaskan tentang sesuatu.

Aku bingung, tidak bisa mendengar suaranya karena tidak membawa headphone saat ini. Aku menoleh ke sekeliling kelas, mereka tampak tidak peduli, bahkan tidak menawarkan bantuan ataupun memberikan informasi padaku.

Jadi saat ini aku harus segera ke ruang guru untuk bertanya dan meminta bantuan. Aku terlalu takut berbicara pada mereka.

Namun saat aku berdiri , seseorang menyentuh lenganku dari belakang.

Aku menoleh, seorang siswa berambut hitam , berkulit putih , dan memiliki aura seperti prince kini menatapku sinis.

"Bisa minggir gak? Lo menghalangi gue belajar." katanya sambil menunjuk monitor yang ada di depan.

"Ah ya. Maaf." kataku saat menyadari bahwa aku berdiri menghalangi pandangannya ke arah layar monitor.

Huh, apa aku sudah melakukan suatu kesalahan fatal? Aku bahkan meminta maaf dengan sopan padanya.

Siswa itu memakai headphohe nya kembali, dan menatap layar dengan penuh keseriusan.

Sedangkan aku dengan segera melangkah keluar dari kelas itu, untuk meminta headphone pada guru.

Namun saat sampai disana, aku tidak melihat satu guru pun. Ruangan tampak sepi dan aku menggaruk kepalaku bingung.

Situasi ini sangat berbeda dengan sekolah lamaku.

"Ada yang bisa dibantu?" tanya seorang siswa yang membawa satu box headphone , ia baru saja memasuki ruang guru.

Aku menatapnya penuh syukur, karena benar-benar memerlukan bantuan.

"Gue murid baru disini, gue gak tau dimana harus ambil headphone, kayaknya itu headphone resmi dari sekolah. Gue takut nanya ke temen-temen di kelas, dan pas gue kesini gak ada siapa-siapa." jelasku panjang lebar.

Elite • NCT + Shohei + Riize + NCT NEW TEAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang