The Moon Behind The Star

163 23 2
                                    

Suara drum terdengar dari arah panggung.

Seseorang memainkannya dengan begitu lihai hingga terdengar decak kagum dari arah penonton.

Bersamaan dengan padamnya lilin, lampu panggung akhirnya menyala dan menampilkan seorang laki-laki yang memutar stik drumnya dengan lincah.

Kemudian lampu utama mengarah padanya, dan aku bisa melihat wajah Eunseok tersenyum ke arah penonton.

Hal itu membuat riuh para penonton dan mereka berteriak memuji Eunseok. Terutama teman satu sekolahnya, yang benar-benar menunjukkan dukungan mereka kepada Eunseok.

Eunseok melambaikan tangan ke arah mereka dan tak lama kemudian ia kembali fokus memainkan drumnya.

Eunseok melambaikan tangan ke arah mereka dan tak lama kemudian ia kembali fokus memainkan drumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku menatap ke arah Eunseok, yang kini ditonton ribuan orang di acara festival yang kami hadiri.

Dalam hati, aku merasa sangat kagum dengan pacarku itu. Ia benar-benar fokus dengan apa yang ia inginkan selama ini.

Selain itu aku juga sangat merasa bangga , karena dari sekian banyaknya gadis yang terlihat tertarik padanya malam ini, aku lah pemilik Eunseok sesungguhnya.

Jadi seharusnya aku bisa tersenyum bahagia dan berteriak bangga untuk mendukungnya bukan?

Namun, senyum itu tidak bisa terlukis diwajahku karena saat ini Wonbin duduk disampingku sambil mengusap air matanya.

Aku duduk dengan kaku dibalik riuhnya suara penonton yang bertepuk tangan karena kagum melihat penampilan Eunseok.

"Mau kemana ?" tanyaku pada Wonbin, yang hendak beranjak dari tempat duduknya.

"Mau pulang." sahutnya sambil meraih jaket tebal dari atas pangkuanku.

Aku menahan tangan laki-laki itu dan membuat ia meringis kesakitan karena aku tidak sengaja menyentuh luka di tangannya.

"Maaf. Gue gak sengaja." kataku yang merasa bersalah.

"Kita pulang bareng aja Wonbin." ucapku lagi.

Namun ia menggeleng.

"Maaf , tadi gue secara gak sadar udah nangis di hadapan lo. Gue gak bermaksud nyuruh lo nolongin gue. Anggap aja hal itu gak pernah terjadi." kata Wonbin , berjalan menjauh dari tempat dudukku.

"Apa maksud lo Wonbin? Lo gak usah menghindar lagi ! Gue udah bilang kan, akan bantu lo?" ucapku. Namun ia tidak menghiraukannya.

Aku beranjak dari tempat dudukku dan menyusulnya.

"Wonbin, tunggu!" kataku pada Wonbin yang terus berjalan menjauh.

Namun saat aku mengejarnya, langkah kami berdua terhenti saat mendengar suara Eunseok dari atas panggung.

"Hallo. Nama gue Eunseok. Gue dari Singapura dan gue bersekolah di salah satu International School disini." ucap Eunseok dengan suara beratnya, kemudian disambut teriakan dukungan dari teman satu sekolahnya.

Elite • NCT + Shohei + Riize + NCT NEW TEAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang