19. Pria Lain yang Menyukaimu

241 34 0
                                    

Eunseok membukakan pintu mobil untukku, saat kami sudah sampai .

"Silahkan tuan puteri." katanya dengan nada suara yang dibuat-buat.

Tidak lupa dengan gestur tangan yang seperti menyambut kedatangan seorang puteri raja.

"Terimakasih, pelayan mencakup tukang kebun." sahutku sambil tersenyum jahil.

Aku turun dari dalam mobil, dan menyambut tangannya yang siap menggandengku.

Ada-ada saja memang kelakuannya, namun lumayan menghibur.

Eunseok mempunyai sesuatu yang tidak orang lain punya. Walaupun awalnya ia memang menyebalkan, namun saat ia menunjukkan sisi lainnya ia menjadi menyenangkan.

"Kalian darimana ?" tanya Seunghan sambil membuka pintu , karena kami kini berada di rumahnya.

"Rehabilitasi." sahutku.

"Wah... gak nyangka lo mau kesana." kata Seunghan berbinar.

"Ya harus mau. Kalau gak mau, bakal terus juga gue paksa." sahut Eunseok menyeringai.

Aku memukul pundaknya.

"Gue keluar dulu ya ngambil pohon natal sama hiasannya. Kalian disini aja dulu." kata Seunghan sambil mengambil kunci mobil Eunseok.

"Pohon natal?" tanyaku heran.

"Iya. Kan tinggal lima hari lagi. Mau sekalian gue beliin buat lo di rumah?"

Aku menggeleng.

"Hush! Bocil banget lo! Cewek kayak dia mana mungkin suka ngerayain natal. Ya gak sih?" ucap Eunseok yang seakan-akan mengerti keadaanku.

Seunghan tidak menghiraukan ucapan Eunseok dan pergi mengendarai mobil milik sahabatnya itu.

"Maaf ya." kata Eunseok.

"Gapapa kok. Gak ada yang salah." sahutku.

"Maklumin aja ya, Seunghan baru kali ini ngerayain natal sama orang lain. Kasian dia, mungkin terlalu semangat sampai lupa hal lain."

"Orang lain siapa ?"

"Gue."

"Lo gak pulang ke Singapura?"

Eunseok menggeleng.

"Menghindari keributan." sahutnya.

"Sedih juga hidup lo."

"Ya makanya, hidup harus tetep dijalanin . Walaupun sedih ataupun seneng. Ya gak sih?"

"Gue belum tau hidup gue bakal berakhir sedih atau seneng." kataku sambil memikirkan bagaimana nasibku kedepannya. Karena urusanku dengan para preman itu belum selesai.

Hampir saja diriku lupa. Aku juga belum mempunyai rencana untuk melawan mereka.

"Gue gak bakal dibunuh kan ?" tanyaku sedikit khawatir.

"Kalau itu sampe terjadi, gue bakal bunuh mereka semua. Terus bunuh diri. Biar bisa ketemu dan jagain lo lagi."

"Apaan sih lo serem banget ngomongnya ?!" kataku merinding.

Eunseok tersenyum dan memegang kedua pipiku.

"Gue pasti akan jagain lo, jadi hal aneh yang ada dipikiran lo gak akan terjadi. Paham?"

"Pp-paham." sahutku mendadak gugup.

Kenapa lagi sih dengan diriku hari ini?

Bisa-bisanya seorang Eunseok, membuatku gugup . Padahal kami dulunya selalu bertengkar setiap bertemu. Kenapa sekarang berubah jadi seperti ini?

Elite • NCT + Shohei + Riize + NCT NEW TEAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang