"Sayang, maaf ya. Aku gak bisa jemput. Aku sama Jaehyun belum pulang sekolah. Kamu telpon kak Taeyong ya sayang. Jangan sembarangan naik taksi atau bus." ucap Eunseok melalui voice note yang ia kirimkan.
Aku menghela nafas kecewa, dan membalasnya dengan emoticon sedih.
Beda sekolah menyebabkan kami mempunyai jam pulang yang berbeda. Eunseok ternyata pulang lebih malam dariku.
Aku melirik jam tanganku yang menunjukkan pukul delapan malam. Saat aku hendak menelpon Taeyong, tiba-tiba ponselku mati begitu saja karena kehabisan baterai.
Aku mendengus kesal, rasanya aku ingin melempar ponselku saat ini juga.
Padahal aku sudah membayangkan, saat aku lelah dengan keadaan hari ini, Eunseok akan menungguku di depan gerbang sekolah dan memelukku.
Namun apa daya hal itu tidak bisa terlaksana hari ini. Aku jadi makin kesal dibuatnya.
Dengan terpaksa aku berjalan melewati gerbang sekolah untuk menuju rumahku yang letaknya memang tidak begitu jauh dari sini.
Sebuah mobil melaju melewatiku , namun tak lama kemudian mobil itu berhenti dan seseorang mendongakkan kepalanya dari kaca pintu mobil.
"Hei, lo mau pulang?"
"Sion? Ya gue mau pulang." sahutku sambil melihat Sion yang tersenyum ke arahku.
"Mau sekalian bareng gak ? Soalnya bahaya juga kalau jalan sendirian." katanya padaku.
"Gapapa Sion. Gue jalan aja. Gak jauh kok." sahutku sopan.
"Duh, jangan gitu dong. Gue sebagai ketua osis merasa bersalah banget , ngebiarin lo jalan sendirian di hari pertama lo pulang sekolah."
"Gapapa Sion. Gue jalan kaki aja. Lo gak usah merasa bersalah, kan gue emang niatnya mau jalan ." kataku meyakinkan.
"Beneran?"
"Beneran. Makasih ya tawarannya."
"Iya sama-sama. Ya udah deh kalau gitu gue duluan ya." kata Sion sambil menatapku tidak tega.
Aku mengangguk dan melambaikan tanganku padanya. Kemudian, mobilnya pun melaju dan meninggalkanku.
Aku pun kembali melangkahkan kakiku menuju ke rumah.
Kurang lebih sekitar lima belas menit, aku sampai di area perumahanku dan saat itu juga aku melihat wajah yang tidak ingin aku lihat, yaitu wajah Wonbin.
Wonbin duduk di depan sebuah rumah yang tidak lain dan tidak bukan adalah rumah yang berhadapan dengan rumahku.
Ia masih menggunakan seragam sekolah. Wonbin duduk di kursi taman rumah sambil memainkan sebuah gitar .
Boneka salju dengan syal merah dan hidung wortel masih setia berdiri di depan rumah itu.
Apa ia tinggal disana ? Kalau iya, kenapa aku harus kebetulan bertetangga dengannya?
Aku segera mempercepat langkahku agar ia tidak melihatku.
"Loh, kok udah di rumah aja? Kenapa gak telpon kakak suruh jemput?" ucap Taeyong dari arah pintu rumah.
Aku segera berlari menghampirinya dan masuk ke dalam rumah.
"Kenapa sih kayak dikejar setan?" tanya Taeyong heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elite • NCT + Shohei + Riize + NCT NEW TEAM
FanfictionKepada siapa diriku harus menaruh rasa percaya? Warning: terinspirasi oleh series netflix berjudul Elite. 💗