"Eunseok?"
"Hai sayang!"
"Kamu- ngapain disini?" tanyaku tak percaya saat melihat pacarku kini duduk di samping kananku.
"Emang gak boleh? Kan aku juga ikut acara ini sayang. Kan bukan sekolah kamu aja. Udah aku chat kok tadi. Kamu sibuk banget ya sampai gak liat chat aku?" ucap Eunsok sambil menaikkan alis kanannya.
Ia juga melirik ke Anton yang kini membeku melihat Eunseok.
Wajahku benar-benar memerah karena merasa bersalah, telinga dan seluruh badanku juga serasa memanas.
"Hai, gue Anton." kata Anton kemudian mengulurkan tangannya pada Eunseok.
Eunseok menatap Anton dengan tatapan tidak yakin, namun ia tetap menerima uluran tangan Anton dan ikut tersenyum ke arahnya.
"Eunseok." sahutnya .
"Lo pasti pacarnya kan?" kata Anton menebak.
"Iya. Kok lo bisa tau?" tanya Eunseok.
"Pacar lo sering cerita tentang lo. Maaf ya gue duduk disini, kami emang temen deket." kata Anton yang membuatku semakin merasa bersalah pada Eunseok.
"Temen deket? Tapi pacar gue belum pernah cerita." sahut Eunseok melirikku.
"Maaf sayang, aku maunya cerita. Tapi aku takut kamu marah." sahutku dengan wajah khawatir.
"Sayang, kan aku udah bilang. Kalau ada apa-apa , kamu harus cerita. Masa kamu belum ngerti juga?" kata Eunsok , menekankan suaranya, yang membuatku takut seketika.
"Aduh, maaf . Gara-gara gue kalian jadi berantem. Mungkin pacar lo belum cerita karena takut lo marah , kalau dia temenan sama cowok. Tapi mau gimana lagi? Temen sekelas 99 persen cowok, dan juga pacar lo kan murid baru . Jadi dia agak susah menyesuaikan diri. Gue cuma bantu itu kok. Jangan marahin dia." ucap Anton pada Eunseok.
Eunseok tersenyum ke arah Anton. Namun kurasa itu bukan senyum yang tulus, dan sulit untuk diartikan.
"Udah? Bisa gue duduk berdua sama pacar gue ?" tanya Eunseok tersenyum pada Anton.
Anton menatapku, seperti memberi sinyal apakah aku tidak apa-apa jika ditinggal olehnya?
Aku mengangguk, dan Anton pun beranjak dari sana. Ia kemudian duduk di depan bersama Riku.
Aku menghela nafas lega karena Anton akhirnya tidak berada di bawah radar interogasi Eunseok lagi.
"Sayang...! Kamu kayak gak seneng gitu liat aku. Kenapa ?" tanya Eunseok dengan wajah cemberutnya.
Ekspresi wajahnya benar-benar cepat berubah.
"Maaf sayang. Aku gak nyangka aja kamu ikut acara ini. Aku seneng kok lihat kamu." kataku sambil mengusap kedua pipinya.
Eunseok langsung memelukku erat dan mencium rambutku.
"Aku kira kamu gak suka liat aku disini." lirih Eunseok di telingaku.
Entah apa yang kurasakan saat ini. Namun kurasakan seluruh tubuhku memanas, dan aku merasa Eunseok datang di waktu yang kurang tepat.
"Suka sayang. Aku suka kamu disini." sahutku membalas pelukannya.
Namun saat aku berada dalam pelukan Eunseok dan tidak sengaja melirik ke arah belakang , aku melihat Wonbin kini menatap ke arahku dengan raut wajah yang datar.
Aku benar-benar tidak tau ia duduk disana .
Jadi, apakah ia sudah menyaksikan kejadian yang baru saja terjadi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Elite • NCT + Shohei + Riize + NCT NEW TEAM
FanfictionKepada siapa diriku harus menaruh rasa percaya? Warning: terinspirasi oleh series netflix berjudul Elite. 💗