Sungchan

160 17 3
                                    

Sungchan pov.
🤍🤍🤍

Nama gue Sungchan.

Gue adalah anak dari mantan atlet pebasket nasional.

Ya seperti yang kalian tau gue adalah siswa kelas dua SMA di salah satu sekolah elit yang ada disini. Sekolah yang sudah terkenal dengan siswa yang memiliki orang tua terpandang baik dari kekayaan maupun jabatan.

Namun baru-baru ini saat menjelang natal, gue mendengar sebuah rumor yang tersebar di sekolah. Gadis yang gue lihat sering dikelilingi oleh laki-laki di kelasnya , ternyata sudah membunuh seseorang dan bahkan ia tidak bertanggung jawab atas perilakunya.

Rumor adalah rumor, yang tentu saja akan segera lenyap begitu saja. Bahkan gadis itu ikut lenyap dari sekolah  , pergi entah kemana.

Anehnya lagi, Eunseok yang merupakan teman satu kelas gue juga ikut pindah dari sekolah, gue dengar ia pergi ke New York dengan ayahnya.

Ah- gue iri.

Gue benar-benar ingin pergi ke New York.

Gue suka skate board, basket, street dance, dan juga musik. Gue selalu lihat di media sosial kalau New York adalah tempat yang sangat bagus untuk hal-hal seperti itu.

Pergi kesana tidaklah hal yang sulit, bagi seseorang yang mempunyai banyak uang layaknya keluarga gue.

Namun entah kenapa, Papa  selalu menghindar setiap gue mengatakan kalau ingin pergi ke New York. Ia selalu beralasan bahwa masih banyak ada tempat yang lebih bagus selain New York karena New York adalah tempat yang berbahaya.

Papa malah menyuruh pergi ke London, Dubai,  Paris dan tempat lain yang sama sekali tidak menarik perhatian gue.

Pernah suatu kali gue mengatakan akan pergi kesana untuk urusan kuliah dan sudah membeli tiket pesawat , namun ia sangat marah dan tiba-tiba Papa jatuh sakit.

Gue merasa bersalah karena sudah terlalu memaksakan keinginan gue, dan akhirnya gue mengubur dalam-dalam keinginan untuk pergi kesana.

Walaupun dalam hati kecil gue masih tersisa keinginan untuk pergi ke New York secara diam-diam.

Ya, semoga aja suatu hari gue menemukan cara yang tepat untuk mengabulkan keinginan gue.

Mari berdoa saja.

Hari ini adalah hari yang lebih dingin dari biasanya, hujan turun dengan deras dan menyebabkan orang-orang malas untuk keluar rumah.

Sama seperti gue, yang saat ini hanya bermalas-malasan di atas tempat tidur sambil memainkan ponsel.

Tak lama kemudian, Papa muncul di depan pintu kamar dengan senyuman khasnya.

"Sungchan, sudah makan?" tanya Papa dengan suara yang berat, ia kini sudah berusia menjelang enam puluh tahun.

Gue menoleh ke arah Papa, dan membalas senyumannya.

"Ntar aja Pa, aku males." sahut gue , kemudian kembali memainkan ponsel.

"Ya udah, makan malam udah siap. Tadi papa yang masak. Kamu bisa makan kapan pun kamu mau." ucap Papa sambil berbalik badan hendak pergi dari kamar gue.

Gue tidak menjawab perkataan Papa, tapi gue memerhatikan punggung Papa yang kini mulai menghilang di balik pintu.

Papa sudah tidak muda lagi, tapi Papa selalu melakukan hal-hal merepotkan sendirian. Seperti memasak, nganterin gue sekolah, jemput gue latian basket, bawain buku gue yang ketinggalan di rumah, dan bahkan merapikan kamar gue .

Elite • NCT + Shohei + Riize + NCT NEW TEAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang